Halaman:Graaf De Monte Christo - 18.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1049 —

kaken itoe oetangan?"

„Oleh toewan Bankier Fenzi, ijang paling koewat dalem kota Florence."

„Kita tida maoe bilang, ijang kaoe nanti dapet karoegian, tetapi kaloe kaoe toeroetin kita poenja bitjaraän, baiklah kave tida kasi oewang, lebih dari apa ijang soedah di pastiken dalem soerat wissel."

„Apa kaoe tida pertjaja pada toewan Cavalcanti?"

„Kita? Di atas dia poenja tanda tangan kita pertjaja sampe sepoeloeh joeta frank. Tja poenja kemampoean ijang menoeroet kita poenja atoeran ada klas doea, seperti kita soedah tjeritaken pada kaoe, toewan Danglars!"

„Dan djoega dia se-orang ijang tida sombong atawa mendjoendjoeng diri, begimanalah boleh djadi begitoe? Kita tjoema memandang padanja, seroepa-orang berpangkat dan hartawan sadja."

„Kaoe poenja pemandangan ini tida salah, sebetoelnja dia poenja moeka, roepanja tida seperti sa-orang ijang hartawan. Waktoe kita liat padanja pertama kalinja, kita sangka ijang dia, tida lebih dari satoe onder-officier, ijang soedah mendjadi kawakan di dalem kompeni. Tetapi orang-orang bangsa Italie memang begitoe; dia orang poenja roepa seperti orang Jahoedi, kaloe dia orang tida pakean seperti bangsa Hindoe."

Tetapi poetranja, roepanja lebih baik."

„Betoel begitoe, tetapi roepanja masi soengkan, salainnja roepanja tjakep dan ada tjerdik, kita mengkoeatirken," Sebab apa?"

„Sebab dia dateng pertama kalinja di roemah kita, sebe- lonnja dia di adjarken kenal pada orang-orang bangsawan