Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 02.pdf/88

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 87 —


„Akoe djoega mengarti," kata Aramis, „tapi kau djangan pikir lagi itoe perkara, Athos; perkara doeloe soeda abis dikoeboer."

„Akoe blon mengarti," kata Porthos.

„Perkara di Armentieres, kata d'Artagnan dengen berbisik.

„Perkara di Armentieres ? Porthos tanja. Mylady, a'a d'Artagnan.

O! Ja," kata Porthos, akoe loepa itoe perkara."

Athos awasin padanja.

„Kau soeda loepa itoe perkara, Porthos ?' menanja Athos.

„Demi kahormatankoe," kata Porthos,,itoe perkara kedjadiannja soeda begitoe lama."

„Apa kau tiada boeat pikiran, itoe perkara ? menanja Athos poela

„Tiada !" kata Porthos.

„Dan kau Aramis ? menanja Athos.

„Kadang kadang akoe inget lagi itoe perkara, menjaoet Aramis."

„Kau d'Artagnan ?" menanja Athos lagi.

„Akoe moesti mengakoe, apabila akoe inget lagi perkara doeloe, akoe tjoema inget sadja maitnja njonja Bonacieux. Ja, ja," kata d'Ar- tagnan dengen swara plahan,,akoe sering inget njonja Bonacieux, tapi tiada sekali kesian pada pemboenoenja.*

Athos gojang kepalanja.

„Inget," kata Aramis, djikaloe kau pertjaja betoel pada keadilannja Allah dan itoe prem- poean telah binasa menoeroet Allah poenja kemaoean. Kita tjoema djadi sendjatanja sadja."

„Tapi kemaceannja menoesia, Aramis ? menanja Athos.

„Apa satoe hakim bikin? Ia djoega ada