Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 02.pdf/87

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 86 —


„Apa kau tiada djadi kwatir, Athos?"

„Tiada," kata Athos, akoe tiada kwatir pada Mazarin, akoe kwatir laen perkara."

„Kau kwatir ? menanja Aramis, „tjoba tjerita, kau kwatirken perkara apa ?"

„Sekarang tiada ada apa jang dikwatirken," kata Porthos.

„Perkara doeloe ? Porthos tanja.

„O! perkara doeloe ada laen oeroesau," kata Athos dengen mengela napas, dalem oeroesan perkara doeloe dan oeroesan dateng...."

„Apa kau kwatirken Raoul ?" Porthos.

„Itoe tjoema maen maen sadja," kata d'Ar- tagnan,,orang pergi maloemken prang pertama kali, tiada ada jang djadi binasa."

„Pada kadoea kali djoega, tiada," kata Aramis.

,Katiga kalinja dj ega tiada bisa," kata Porthos; dan laen dari itoe, djikaloe kita kena diboenoe di medan prang, kita nanti bisa balik kombali, itoe hal soeda kedjadian pada kita orang."

„Boekan," kata Athos. Foekan Raoul jang akoe kwatirken; akoe doega tentoe, ia nanti berlakoe sébagimana saorang bangsawan haroes berboeat dan djikaloe ia tiwas djiwanja, ia nanti binasa sebagimana saorang gaga biasa berboeat; tapi djikaloe akoe sampe dapet itoe ketjilaka'an, akoe anggep itoe perkara...."

Athos cesoet djidatnja jang kaloear kringet.

„Kenapa?" menanja Aramis.

„Ada sebab satoe pembalesan," kata Athos.

„O! O!" kata d'Artagnan,,akoe taoe apa kau maoe bilang."