Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 02.pdf/71

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 70 —

mont„padoeka soeda dapet doega itoe perkara, jang melaenken bisa didoega oleh orang orang jang ada poenja otak jang taljem "


„Panggil generaal generaal Le Plessis, Bel- lievre, Ville uier dan Erlec, panggil kombali sekalian balatentara jang ada di sebrang soengi Lys dan oeroes soepaja iaorang sedia boeat brangkat, kerna brangkali besok pagi kita serang moesoe.“

„Tapi Monseigneur moesti inget,“ kata maar- schalk de Grammont,,maski kita bisa koempoel kita poenja balatentara sama sekali, kita baroe ada ampir 13000 orang.“

„Toean maarschalk,“ kata toean prins dengen sombong, djoestroe dengen angkatan prang lebi ketjil kita bisa kalaken moesoe di satoe peprangan besar.“

Kamoedian ia balik kombali pada itoe orang jang ditawan dan kasi prenta :

„Bawa pergi ini orang dan djaga baek padanja. Ia poenja djiwa ada tergantoeng dari ketrangan jang ia soeda kasi, djikaloe apa jang ia bilang betoel adanja, ia boleh dilepas, tapi djikaloe ia djoesta, ia moesti ditembak mati.“

Soldadoe bawa pergi itoe orang.

„Graaf de Guiche, kata toean prins, soeda lama kau tiada ketemoe pada kau poenja ajah, tinggal padanja. Toean,“ kata poela toean prins pada Raoul, ,djizaloe kau rasa diri kau tiada terlaloe tjape, mari toeroet akoe.“

„Sedia boeat toeroet sampe di mana saija, Monseigneur !" kata Raoul dengen goembira. Prins de Conde tersenjoem; ia bentji orang jang soeka poedji padanja, tapi ia soeka pada orang orang jang dengen goembira djalanken laorang poenja pakerdja'an.