Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 02.pdf/408

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 408 —

sobat baek sebagi d'Artagnan dan Porthos tiada ketarik dapat perkara soesa lantaran kita posnja oeroesan. Djangan kwatir, sobat sobat, maski kita moesti binasa, kita nanti berboeat soepaja orang tinggal hormat pada kau orang. Tentang akoe poenja diri, dengen senang hati akoe nanti trima pelor atawa tali djiretan bersama sama kau, Athos, kerna akoe blon perna liat kau poenja kelakoean begitoe moelia sebagi ini hari."

D'Artagnan tiada berkata satoe apa, gagang kembang jang ia pegang di tangan ia koesek koesek sampe antjoer.

,,Apa kau kira," kamoedian ia kata,,orang nanti boenoe kau? Perloe apa ? Siapa bisa dapet keoentoengan dengen kau poenja kematian ? Laen dari itoe kau ada kita poenja tawanan.

,,Bodo, tiga kali lipet kau poenja bodo !" berseroe Aramis,,apa kau tiada kenal Mordaunt? Akoe tjoema liat ia satoe kali sadja dan akoe soeda mengarti, seanden ja akoe djato di ia poenja tangan, akoe tiada oesa harap dapet ampoen lagi."

,,Itoe betoel, akoe sanget menjesel tiada poeter lehernja sebagimana kau soeda pesen, Aramis, menggrendeng Porthos,

,,Akoe tiada perdoeli pada Mordaunt ! berseroe D'Artagnan; ja, Allah, djikaloe ia bikin banjak tingka akoe indjek padanja, itoe koetoe! Tiada perloe kau lari, akoe soempa di sini kau ada tiada oesa kwatir satoe apa, sebagimana doeapoeloe taon jang telah berselang kau ada di Feroustraat, Athos dan Aramis ada di Vaugirardstraat.

,,Liat," kata Athos dengen oendjoek djoeroesan djendela dari mana ada keliatan sinar api dari