Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 02.pdf/406

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 406 —

banjak poenja pikiran. Siapa bisa kira, saorang jang ada poenja pikiran betoel, nanti pergi dari roema tangganja, pergi dari negri Frans dan tinggalken ia poenja anak piara boeat pergi ka satoe tempat jang tiada katentoean? Pergi menoeloeng satoe tachta karadja'an jang soeda kropok kajoenja dan tiada lama poela nanti roeboe sebagi satoe tiang jang soeda abis di makan rajap. Betoel kau poenia pikiran dan maksoed ada sanget moelia, tapi begitoe moelia hingga orang jang betoel pikirannja tiada nanti soeka berboeat itoe perkara."

,,Biar begimana djoega." kata Athos jang tiada kena didjebak oleh d'Artagnan, jang sengadja seboet perkara poetranja Athos, soepaja ia bisa diadi roba pikirannja, biar begimana djoega, d'Artagnan, dalem hati kau pikir apa jang akoe bilang, paling betoel adanja; tapi sanget sala akoe ados pikiran dengen akoe poenja toean; d'Artagnan akoe ada kau poenja tawanan dan berboeat sebagimana moestinja.

,,O! pardieu !" kata d'Artagnan, kau sendiri taoe kau tiada perloe djadi akos poenja tawanan lebi lama."

,,Tiada," kata Aramis,,orang nanti berbosat pada kita sebagimana iaorang soeda berboeat dengen orang orang jang ditawan di Philipghauts."

„Apa soeda dibikin dengen iaorang?* menanja d'Artagnan.

,,Badannja itos orang jang separo digantoeng dan jang separo lagi ditembak," kata Aramis.

,,Akoe tanggoeng itoe perkara, kata d'Artagnan, dan selamanja dalem akoe poenja badan masi masi ada daranja, kau tiada nanti di gantoeng atawa ditembak, Sang Diou! tjoba