Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 02.pdf/377

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 377 —


maka iaorang moesti atoer lebi doeloe, apa jang jaorang moesti berboeat sekarang.

Radja djatoken dirinja di satoe korsi males.

„Tjilaka akoe sekarang," kata Radja.

„Tiada, Sri Baginda," kata Athos, „Sri Baginda tjoema kena ditipoe oleh satoe penghianat."

Radja mengela napas, laloe berkata:

„Berchianat, orang Schot berchianat, akoe poenja bangsa sendiri dan jang selamanja akos lebi toeloeng dari orang Inggris."

—„Sri Baginda, ini tempo boekan waktosnja boeat menjomel, tapi tempo boeat kasi oendjoek, kau ada satoe Radja dan saorang bangsawan. Bangoen Sri Baginda, bangoen, kerna di sini masi ada tiga orang jang tiada nanti berlakoe tjoerang pada kau. O tjoba kita ada berlima," kata poela Athos dengen soeara plahan, koetika ia dapet inget d'Artagnan dan Porthos.

„Apa kau bilang?" menanja Radja dengen berbangkit dari korsinja.

—„Akoe bilang. Sri Baginda, masi ada satoe djalan. Lord de Winter ampir brani tanggoeng kasetia'annja ia poenja barisan, djangan kita bitjaraken lagi ini oeroesan; de Winter kepalaken ia poenja barisan dan kita djaga pada Sri Baginda. Dengen begitos kita poekoel menoblos di barisannja Cromwell dan kita pergi teroes ka Schotland."

„Ada laen djalan lagi," kata Aramis, „satoe antara kita boleh berpake pakeannja Radja dan toenggang ia poenja koeda. Sedeng orang kedjer padanja, kita ada tempo boeat toeloeng pada Radja."

„Ini tipoe bagoes," kata Athos, dan seandenja Radja soeka pili satoe antara kita, kita boekan sadja sedia boeat berboeat itoe perkara,