Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 02.pdf/366

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 366 —

― „Tjoba kau pandang biar betoel."

„Akoe moesti mengakoe," kata Aramis, „sebagimana graaf de la Fere soeda bilang, akoe tiada liat perbeda’an satoe apa.”

„Mylord," kata Athos, „sedeng kita ada dalem soesa sebagi sekarang, lebi baek kita liat keada’an di bawa dari pada pantang barang di atas. Apa kau soeda prekea dengen teliti keada’annja orang Schot dan apa iaorang boleh dipertjaja ?"

„Orang Schot ?" menanja de Winter, „orang Schot jang mana ?"

― „Wel! pardieu! kita poenja barisan Schot jang dipertja oleh Radja, balatentaranja graaf de Loewen."

„Tiada," menjaoet de Winter dan ia kata poela: „apa kau tiada liat tjahja mera di oedara?"

„Sama sekali tida," kata Athos dan Aramis bebareng.

„Tjoba tjeritaken pada akoe," kata de Winter jang masi maoe bitjaraken djoega iioe oeroesan jang blon maoe laloe dari pikirannja, „apa betoel menoeroet tjerita, pada satoe malem sablonnja Radja Hendrik 1V diboenoe, ia ada liat tanda bekas dara pada waktoe ia maen tjatoer dengen toean de Bassompierre ?"

„ltoe betoel," kata Athos, „kerna itoe maarschalk bebrapa kali soeda tjerita itoe perkara pada akoe."

„Betoel begitoe,” kata de Winter dengen soeara plahan, „dan besoknja Radja Hendrik IV diboenoe."

„Tapi perhoeboengan apa ada dengen perkara dari Radja Hendrik dengen kau poenja oeroesan, Mylord ?" menanja Aramis.