Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 02.pdf/266

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 266 —

awasin gordijn di sapoeternja itoe roeangan, ia kwatir di blakang gordijn ada di semboeniken orang boeat boenoe padanja, dengen plahan ia oesoet pinggangnja boeat preksa apa sendjata jang ia ada semboeniken dalem pakeannja masi ada.

„sekarang kita tinggal bertiga, tjoba oelangken lagi kau poenja nasehat, toean coadjutor,“ kata Ratoe Anna sasoedanja djalan djalan bebrapa lamanja,

—„Itoe nasehat boenjinja begini, njonja: berlakoe sebagi soeda pikir dan timbang lagi ini perkara, mengakoe teroes terang soeda berboeat sala, ini perkara satoe Radja begimana besar djoega kekwasa’annja bisa berboeat, kamoedian lepas Broussel dari pendjara dan kasi kombali pada rakajat negri.“

—„O! hinaken akoe begini roepa! Apa akoe soeda tiada djadi Ratoe lagi? Apa itoe orang orang jang bikin riboet di loear boekan akoe poenja rahajat lagi? Apa tiada ada lagi sobat dan tiada ada barisan pendjaga astana? O! Allah, akoe lebi soeka tikem itoe Broussel dengen akoe poenja tangan sendiri dari pada lepas padanja!“

Dengen tangannja di kepelken Sri Ratoe hampirken coadjutor, jang pada itoe koetika di bentjinja sama djoega sebagimana Ratoe Anna bentji pada Brouasel.

Coadjutor tinggal berdiri tetep, moekanja tiada sekali keliatan beroja, tapi matanja tiada brentinja awasin Ratoe Anna.

„Seandenja Vitry masi ada bekerdja dalem astana, itoe orang tentoe binasa djiwanja,“ d’Artagnan bisiken sobatnja. „Tapi djikaloe ada itoe Vitry dan ia brani berboeat begitoe; akoe