Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 02.pdf/231

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 230 —

dan biasanja perkara begitoe bikin soesa rahajat negri," menjacet itoe orang. ,,Apa orang soeda bilang dari itoe perkara? Semoea menjataken koerang senang hatinja, semoea menjomel ; tapi itoe semoea orang mengartinja tiada satoe orang.“

,,Tjoba tjerita lebi terang, sobat,‘ kata coadjutor.

,,Akoe maoe bilang, itoe semoea treakan, swara riboet, menjomel dan menjatji ada sebagi kilap dan gloedoek jang tjoema ada swara dan roepa sadja, tapi tiada ada jang kena disamber gledek, selamanja blon ada orang jang soeka djadi kepala dari ini gerakan," kata itoe orang lagi.

,,Dari kau poenja perkaia’an akoe dapet kenjata’a, kau ada saorang tjerdik, sobat," kata coadjutor, ,,apa kau soeka toeroet tjampoer dalem perkara prang dengen rahajat negri sendiri seandenja perkara begitoe bisa kedjadian dan kita bisa dapet satoe kapala? Apa kau soeka goenaken kau poenja kekwasa’an atas kau poenja kawan kawan boeat bantoe itoe gerakan ?"

,,Ja, toean, tapi dengen perdjandjian, ini perkara ditoendjang oleh kaoem padri padri, kerna akoe harep dengen berboeat begitoe, nanti akoe bisa dapet ampoen atas akoe poenja dosa dosa.“ .

,,Ini prang boekan sadja nanti ditoendjang oleh kaoem padri padri, tapi iaorang nanti kepalaken ini gerakan. Tentang hal minta diampoenken kau poenja dosa kau djangan boeat kwatir, itos perkara kita boleh minta pertoeloengannja Aartsbisschop dari Parijs jang ada poenja sobat sobat jang besar kekwasa’annja