Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 02.pdf/188

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 187 —

sembajang boeat mengoetjap trima kasi, balatentara Frans soeda bisa kalaken moesoenja, djadi satoe perkara di loear biasa jang Bazin blon taoe kerdjaken dan tiada ada poenja sobat pada siapa ia bisa minta pertoeloengan. Sebagimana pembatja taos, Bazin ada satoe frondeur dan sekarang ia moesti djalanken satoe pakerdja'an boeat Mazarin, maka hatinja djadi lebi mendongkol, kerna ia tiada bisa lolosken dirinja dari itoe pakerdja'an. Antara anak anak jang biasa toeroet menjanji ada banjak djoega jang toeroet fihak frondeur, maka itoe pagi bebrapa banjak anak anak soeda minta verlof, tapi semoea ditolak oleh Bazin, tapi sedeng Bazin awasin moekanja Friquet djadi semingkin besar bengkaknja, hingga ia kwatir itoe anak boekan sadja nanti tiada toeroet menjanji, tapi boleh djadi ia nanti merinti, hingga bikin njanjian di gredja djadi didenger oleh orang banjak, maka ia kasi djoega idzin pada Friquet, tapi dengen menggrendeng tiada bisa soeda. Sampe di loear Friqust semboer boeang penjakitnja, di roema makan ini anak djoega tiada oesa bekerdja, kerna pagi ada ia poenja giliran bekerdja di gredja, djadi Friquet itoe hari ada merdika.

Seabisnja kaloear dari gredja, Friquet teroes djalan ka depan astana karadja'an Palais Royal. Sedeng ia sampe di sana kabetoelan barisan pendjaga Radja baroe djalan kaloear dan kerna ia sengadja pergi di itoe tempat tjoema boeat liat itoe barisan dan denger muzieknja, maka ia lantes toeroet djalan di sebla depan deket barisan muziek dan kadang kadang dengen moeloetnja ia tiroe swara trompet, dalem perkara mana ia ada sanget pande. Dengen begitoe ia