Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 01.pdf/319

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 318 —

sigra. Itoe orang manggoet dan pergi mengadep pada Kardinaal.

D'Artagnan awasin sobatnja dan dapet liat ia poenja sobat roepa roepanja ada sedikit gemeter. Ia tersenjoem, hampirken sobatnja dan bisiken padanja:

„Tabaken kau poenja hati, sobat! djangan maloe maloe, pertjaja apa akoe bilang ; matjannja lagi tidoer dan kau tjoema ketemoeken andjing adjaknja sadja. Berdiri biar lempeng dan djangan manggoet terlaloe renda boeat itoe orang Italiaan, itoe perkara boleh bikin ia pandang ringan pada kau.“

„Baek, baek!“ kata Porthos.

Pengawal pintoe balik dan wartaken, Zijne Eminentie ada menoenggoe.

„Masoek, toean toean,“ ia kata.

Mazarin lagi doedoek di deket ia poenja medja toelis dan pandang satoe staat dari gadji dan pensioen penggawe negri jang ia lagi roba djadi lebi ketjil. Ia lirik pada d'Artagnan dan Porthos, dan maski ia poenja mata bertjahja trang koetika ia baroe denger jang d'Artagnan soeda balik, sekarang keliatannja ia tiada begitoe perdoeliken ini perkara.

„O! Kau jang dateng, toean luitenant ?“ ja kata, „Kau soeda perloeken boeat balik dengen tjepet, itoe baek, slamet dateng !“

„Trima kasi, Eminentie,“ kata d'Artagnan. „Akoe sekarang ada sedia lagi boeat trima Monseigneur poenja prenta dan begitoe djoega akoe poenja sobat, toean du Vallon, satoe kawan lama jang doeloe semboeniken namanja dengen pake nama Porthos.

Porthos manggoet kasi hormat pada Kardinaal.