Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 01.pdf/24

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 23 —

kebon astana karadjaän, Kardinaal ketok pada pintoe djoeroesan cafe de Foy. Sasoedanja ia mengoetjap trima kasi pada d'Artagnan dan minta soepaja ini officier menoenggoe dalem kebon astana, Kardinaal kasi tanda dengen tangannja pada Guitaut aken toeroet padanja. Ini doea orang toeroen dari koedanja, seraken pada pengawal jang baroesan boeka pintoe dan iaorang djalan masoek

,,Sobat Guitaut," kata Kardinaal dengen bersender pada tangannja itoe officier, ,,kau baroesan bilang, kau soeda bekerdja pada Sri Ratoe doeapoeloe taon lamanja."

,,Itoe betoel, menjaoet Guitaut.

— Akoe telah dapet kenjataän, selaennja dari kau poenja hati selia dan kegagahan jang tiada ada saingannja, kau poenja pikiran djoega trang."

— ,,Kau soeda dapet taoe itoe perkara, Monseigneur? Setan, itoe perkara koerang baek bagi akoe."

— ,,Kenapa begitoe ?"

— ,,Kerna bagi orang orang jang biasa bergaoelan di astana karadjaän, hal bisa loepaken roepa roepa perkara dianggep sebagi satoe kebaean jang teroetama."

— Tapi kau boekan satoe pengikoet Radja, Guitaut. Kau ada saorang gaga, satoe antara kepala kepala prang jang masi ketinggalan dari djeman karadjaän Hendrik IV, tapi sajang tiada lama lagi itoe orang orang gaga abis sama sekali."

— Monseigneur, apa Eminentie adjak akoe dateng di sini boeat petangken akoe poenja peroentoengan ?"

,,Boekan," kata Kardinaal dengen tersenjoem,