Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 01.pdf/215

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 214 —

dan tiap tiap kali ia minta ketrangan, orang kasi taoe padanja, prins de Beaufort tiada sekali soesa hati, tapi saben hari ia maen kartoe, minoem dan menjanji, dan tiap tiap kali ia brenti menjanji ia soempa boeat bales pada Mazarin jang soeda prenta boeat toetoep padanja di Vincennes.

Itoe malem Mazarin ampir tiada bisa tidoer poeles, tiada ada laen perkara lagi jang ia pikir; besok paginja kira kira djem poekoel toedjoe, koetika Bernouin bikin bangoen padanja, perkata'an jang ia bermoela kata, ada begini:

„He, ada apa ? Apa toean Beaufort soeda lari dari Vincennes ?“

„Akoe tiada bisa pertjaja itoe perkara,“ menjaoet Bernouin, „tapi Monseigneur nanti trima kabar dari keada'annja, kerna toean La Ramee, kepala politie jang djaga di sana soeda dipanggil tadi pagi djem poekoel lima dan sekarang ada menoenggoe Eminentie poenja prenta.“

„Boeka djendela dan panggil itoe toean masoek di sini,“ kata Mazarin dengen bikin betoel bantalnja, hingga dengen tiada oesa bangoen doeloe, sebab ia masi ngantoek, ia maoe denger itoe kepala politie poenja ketrangan.

Itoe orang politie dateng masoek, Pengawakannja tinggi besar dan keliatannja ada sanget gaga. Moekanja itoe orang tiada sekali keliatan kwatir, hingga itoe perkara bikin Mazarin djadi tjoeriga.

„Ini orang roepanja sanget bodo,“ Mezarin pikir dalem hatinja.

Itoe orang politie tinggal berdiri di betoelan pintoe.

„Dateng deket di sini!“ kata Mazarin.

La Ramee toeroet prenta.