Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 01.pdf/165

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 164 —

diseboet namanja djadi Mouston sadja; apa tiada djadi kesian padanja boeat adjak ia toeroet pada satoe perkara berbahaja, sedeng ia idoep senang dan tjoekoep sekalian apa jang ia perloe pake ? Sedeng ia masi pikirken itoe perkara, Porthos dateng lagi dan kata:

„Mari kita doedoek dahar !“

„Dahar lagi?“ menanja d'Artagnan, „soeda djem brapa ini ?“

— „Djem poekoel satoe, sobat.“

— „Kau poenja tempat ada sebagi satoe sorga, Porthos, di mana orang sama sekali djadi loepa pada tempo. Akoe toeroet doedoek, tapi sabenernja akoe blon lapar.“

— „Toeroet sadja dan djikaloe kau tiada bisa toeroet dahar, kau toch boleh toeroet minoem.“

D'Artagnan jang dari ketjil soeda diadjar, soepaja dahar dan minoem sepantesnja sadja, kerna di roemanja ia poenja orang toea tiada ada sedia banjak barang makanan dan minoeman, kadang kadang minoem anggoer jang disoegoeken padanja dan dengen awasin Porthos dahar ia tiada brentinja pikirken itoe perkara jang baroesan.

Koetika dessert soeda disediaken, Porthos prenta orang orang jang lajanin ia dahar boeat kaloear dari itoe kamar, hingga iaorang tinggal berdoea sadja. D'Artagnan menanja:

„Porthos, siapa nanti toeroet kau ka medan prang?“

„Mouston tentoe moesti toeroet,“ kata Porthos.

D'Artagnan djadi kesian pada Mousqueton dan kata:

„Tapi Mouston soeda toea, sobat, dan laen dari itoe ia soeda djadi sanget gemoek, lantaran