Halaman:Dimana Adanja Allah V. 02.pdf/129

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dimana adanja Allah

285

toetoer jang tandes. Apa jang menggeterken hatikoe itoe tatkala adalah akoe saksiken Leo jang setia, jang meringkoek begitoe diam di bawah kakinja iapoenja nona poenja tempat mait. Akoe laloe samperin ia, oesap-oesap iapoenja djidat, sedeng sorot kadoekaan terpetah teges dikadoea matanja jang bening.

Sang malem telah liwat ampir tida terasa, dan fadjar moelaj oendjoek roepanja antara djendela djendela dari itoe kamar sembahjang. Angin riboet jang disertai oedjan keras membikin oedara belon terang betoel dan oedjan rintjik - rintjik teroes membasmi. Akoe beresin kembang-kembang jang tersebar dideket maitnja Zara dan itoe kembang jang ditaro di dadahnja soedah mendjadi lajoe.

Graaf Ivan achirnja berdongak dari iapoenja ngelamoen jang doeka jang sambil mengawasin pada Holbaz ia berkata:

„Baeklah akoe tida mengganggoe kaoe poenja tempo jang penting, Casimir. Slamet tinggal! Akoe aken sigra tinggalken Java ini hari djoega dengen kapal jang brangkat ka Singapore, dari mana akoe kombali ka Europa."

Sebagi djawaban Holbaz gapein ia dan akoe djoega boeat kaloear dari itoe kamar. Sesampenja kita dipertengahan dalem, ia moelai berkata dengen soeara jang soenggoe serta bersoemanget:

„Ivan, firasat membilangin akoe bahoea