Halaman:Dimana Adanja Allah V. 02.pdf/116

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

272

PENGHIDOEPAN

bawah kakinja Holbaz, tjepet laksana kilap ia menoebroek sambil teken dadahnja sang moesoeh sama iapoenja dengkoel. Graaf Ivan tjoba brontak berkalih kalih tapi sia-sia: tamba lama Ivan djadi bertambah lemes dan achirnja tida berdaja. Di saat mana Holbaz tjekel iapoenja batang leher, bersedia boeat abisin djiwanja itoe Graaf jang aseran.

Boeroe-boeroe akoe madjoe boeat menjegah itoe drama lang ngeri terdjadi. Akoe pegang tangannja Holbaz jang keras sembari bertreak boeat memperingetin padanja jang soeda djadi kalap:

„Holbaz! Inget, inget, kaoe saorang jang berboedi dan berilmoe, djangan lakoeken itoe!“

Ia kaget denger perkataan terseboet, dan ia berpaling padakoe. la pelan pelan lepasken sang moesoeh dari iapoenja genggeman jang berbahaja. Kamoedian bangoen berdiri mengawasi Ivan jang djoega maoe berbangkit dari tempat dimana ia soedah terpoekoel roeboeh.

Sedikit dengen sedikit antero paras beringas linjap dari moekanja Holbaz, sehingga iapoenja roman biasa jang moelia dan terhormat balik kombali sebagimana roepanja Nabi Nabi jang moelia. Ia awasin akoe seraja bongkokken ia poenja badan seaken-aken membri hormat.

„Akoe mengoetjap banjak trima kasih dan berkahken kaoe,“ ia berkata, „kaoe soedah ingetin akoe dalem tempo jang betoel! Sedikit sadja kaoe telaat segala apa aken mendjadi kasep. Kaoe soedah slametken akoe.“