Halaman:Dimana Adanja Allah V. 02.pdf/115

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dimana adanja Allah

271

otak miring, achirnja! Kaoe poen teritoeng mendjadi salah satoe iapoenja korban! Prampoean jang latjoer! Menjingkir kaoe dari sini! Djangan omong gila-gila! Akoe sendiri masih berotak waras!”

Laksana kerbo jang maoe menandoek ia geser akoe ka samping, ia lempar pedang itoe ka satoe podjok seraja berkata pada satroenja:

„Tangan sama tangan sadja, orang kedjem! Djangan kita memaen sama segala sendjata kaja begini Tangan dengen tangan sadja ada lebih tjotjok!”

Holbaz kaboelken permintaan Ivan, ia poen lempar iapoenja sendjata ka laen tempat. Seperti matjan jang garang marika djadi bergoelet sanget beibat. Holbaz poenja badan banjak lebih tinggi dari Ivan dan malah lebih koewat tenaganja, tapi Ivan jang soedah kerangsokan setan tida perdoeliken itoe semoea dan ia serang Holbaz setjara mati-matian dengen bebrapa kalih ia hendak tjangkerem tenggorokannja itoe madjikan dari Villa Mars.

Sabegitoe djaoe akoe jang soedah tida berdaja boeat tjegah itoe perklaian saksiken marika poenja pergoeletan dengen hati berdebar. Bermoela Holbaz kaliatan tinggal kalm sadja, tapi kamoedian semingkin lama djadi berobah. Ia jang biasania begitoe sopan, sabar gerak- gerakannja, sekarang sebagi saekor harimau jang paling boewas ingin terkam moesoehnja dan kaloe bisa beset badannja berkeping keping. Mendadak Graaf Ivan terpoekoel djato di