— 1567 —
dateng, ijang belon ada doewa djam, pegi dari roemah sitoe maka graaf angkat moeka. Dalem ini doewa djam soeda kedjadian banjak sekali, kendati boewat graaf, kendati boewat Morrel; sebab tadi koetika Morrel kasi tabe sama Monte Christo, aken ketemoèin katjinta-annja, maka Morrel poenja roepa teramat girang dan senang, tetapi sekarang moekanja ampir tida dapet di kenalin orang, bahna kaget dan soesah hatinja. Monte Christo bediri ketemoein Morrel
„Hei, Maximiliaan kenapa?“ bertanjalah Monte Christo,
„kaoe poenja roepa begitoe poetjat, djidatmoe berkringat seperti mandi.“
Morrel doedoek seperti orang boewang dirinja di atas korsi.
„Ach, ja,“ berkata Maximiliaan,,,akoe berlari-lari dateng kemari, sebab perloe akoe misti tjari sama toewan, ada barang ijang amat perloe misti akoe bitjara sama toewan.“
„Kaoe poenja familie semoewa boekan tida ada koerang apa-apa ?“ bertanjalah Monte Christo sebagi orang ijang open sekali.
„Trima kasi, toewan graaf,“ berkatalah Maximiliaan, „ijan g saja poenja familie semoewa tida ada koerang apa-apa, semoewa baik.“
„Soekoerlah; tetapi kaoe hendak berkata-kata padakoe boekan?“ bertanjalah toewan graaf dengen terlebi bimbang.
„Ja,“ berkatalah Morrel, „itoe betoel; akoe baroe. keloewar dari satoe roemah, di mana malaikat maoet soeda masoek aken ambil saorang laskarnja, maka akoe berlari-lari kemari pada toewan.“
„Apakah kaoe baroe dateng dari roemahnja toe wan de Morcerf?“ bertanjalah Monte Christo.
