Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/86

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

sahabat-sahabatku para pendita, kelakuan anda semua tak ubahnya bagaikan orang menakut-takuti, pada anak kecil saja.

Lihatlah, bukankah si orok akan terdiam dikarenakan ditakuttakuti atau diancam, kaukatakan "si orok akan kena sawan" (sawan berarti penyakit sawan). Itu, si orok diam tiada menangis lagi, karena kau ancam kau takut-takuti, akan kena sawan. Akhirnya kaubelai orok itu, kausaputi air-matanya yang membasahi kedua pipinya.

Aku bukan orok, bukan pula anak kecil yang takut karena ancaman. Mengapa kalian berputar-putar berbelit-belit dalam ucapan, mengancam-ancam mengudal mendakwa akan kesalahan orang, aku bukan orok ataupun anak-kecil. Malu diriku akan ucapan kalian, tak akan mundur setapak pun aku dalam pendirianku. Ketahuilah wahai para wali-agung dan sahabat-sahabatku para pandita, dikenal aku ini "orang dari Sitijenar," nama pun aku memakai nama "Sitijenar." Sitijenar tempat itu bagiku adalah nyawaku, malu aku sebagai manusia memakai nama "Sitijenar" akan mundur dan takut pada kalian, aku adalah Pangeran Sunyata Jatimurti.

Buat apa Pangeran Sunyata Jatimurti hidup di dunia ini menanggung malu dan hina, bukankah kau sudah melemparkan tuduhan kepadaku bahwasanya aku ini dirasuk iblis? Kalau demikian akan halnya pada diriku, mengapa pula ketika aku terlahir masih dihidupi? Bukankah lebih baik, matilah saja manakala aku sebagai orok terlahir di dunia ini? Kau tuduhkan padaku aku berbuat makar terhadap negara, melanggar sarak agama Rasulullah.

Aku akan berterus terang pada kalian, sebab semuanya serba terang dan jelas keadaannya. Kata dan perbuatankau, pada pagi dan sore, siang dan malam hari sama, setiap saat yang kulakukan, kuucapkan pun sama, kesemuanya nyata. Memang demikian adanya, dulu sekarang maupun besoknya akan tetap sama dalam ucap dan perbuatanku. Namun, aku pun menyadari, terserah anda semuanya apa pun yang kau tuduhkan kepadaku, dan apapula yang kaugambarkan pada diriku ini."

Jeng Susunan Derajad keheran-heranan melihat mendengarkan

84