Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/81

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

duduklah Kyai Patih Demak Wanasalam beserta para pembesar Kraton Demak, dipati manca, nayaka, pramea dan mantri.

Di dalam peringatan garebegan tadi, Sultan Demak berkenan pula mengeluarkan prajurit-prajuritnya. Alun-alun Demak pada peristiwa peringatan garebegan itu penuh dengan wadyabala Kasultanan, bahkan ditambah lagi dengan prajurit-prajurit dari seluruh Tanah Jawa. Hajad garebegan Maulud Nabi, diawali dengan keluarnya hajad dalem berwujud "gunungan" (jenis-jenis makanan yang dibentuk menyerupai gunung, konon ada 2 jenis gunungan laki dan perempuan) dari Kraton Demak dibawa langsung menuju ke mesjid agung Demak. Setelah disampaikan hajad Sultan, disusulkan doa-doa. Sesuai diadakan doa-doa untuk hajad dalem (Sultan Demak), makanan-makanan yang berujud "gunungan" tadi dibagi rata pada mereka yang hadir atau menyaksikan garebegan tadi.

Sesudahnya selesai pembagian gunungan tadi, Sultan Demak berkenan kembali ke istana dengan para Wali, untuk santap bersama. Setelah selesai Sultan dan para Wali santap bersama, bubarlah pasewakan garebegan Maulud Nabi. Para Wali kembali ke tempatnya masing-masing, barisan di alun-alun membubakarkan diri.

Pada suatu ketika berbareng Demak memperingati Maulud Nabi dan garebegan, tiga hari sesudahnya berkumpullah para Waliyulah, pandita agung-agung, mupti, para kukuma yang tua-tua, di kraton Kasultanan Demak. Acara pokok pada waktu itu membicarakan perihal perkembangan dan masalah-masalah yang timbul dari akibat pemantapan penyebaran Agama Islam di Tanah Jawa khususnya dan di seberang pada umumnya. Tak lupa pula dibicarakan usaha-usaha pemantapan akan sarengat menurut parentali Nabi Mukamad, dan kukuhnya sarak agama. Pada siapa saja yang dengan sengaja memungkiri adanya sarak agama, berarti mereka memungkiri adanya Tuhan Yang Mahaesa. Dan kepada mereka yang memungkiri adanya Tuhan Yang Mahaesa, berarti melanggar hukum Agama, kepada mereka harus dijatuhi hukuman.

Tatkala itu Jeng Susunan Kudus melapor kepada Jeng Sunan

79