Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/8

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ngan terburu-buru (tergesa-gesa). Pakailah pula keseimbangan dalam menuju ketertiban, dan berbuatlah supaya jangan sampai melukai orang. Demikian pula segala peri perbuatan hendaknya disesuaikan waktu dan tempat (mangsa-kala).

 Kepada Sang Anurageng Jagad itulah sembahku saya tujukan, pujiku kuhaturkan kepada Kangjeng Nabi Muhamad utusan Tuhan Yang Mahaesa. Demikian pula kepada Nabi Mustapa yang menjadi awal para rasul Allah. Akhirnya kepada para Ambiya yang menjadi utusan di dunia ini, mereka adalah pelita menerangi di dunia lagi pula mereka adalah mewakili Hyang Suksma.

 Sang Nur (cahaya) adalah tanda kebesaran Tuhan, pada hakekatnya adalah awal dari kehidupan ini, Nabi Muhamad pun kejadiari dari Nur. Mudah-mudahan selalu diberkahi oleh rahmat Tuhan dan selalu diasihinya pula kepada Nabi Muhamad yang terpuji maupun kepada keluarganya.

 Kepada para sahabat Nabi, mereka adalah Sayid Abubakar, Sayid Umar, Sayid Usman dan yang keempatnya Sayid Ali. Mereka kesemuanya sebagai kalipatulah, di dunia ini sebagai penggantinya rasul. Mereka pula para sahabat Nabi yang meneruskan akan tugas (pekerjaan) Nabi-nabi di dunia ini, menyebar luaskan agama Islam dan memherikan tuntunan kehidupan yang sempurna di seluruh dunia.

  Baris 1 bait ke-9 s/d baris ke 1 dan akhir dari bait ke-30.
  Baris 1 dari bait ke-9;
  Amabakduana pan sawusing,
  Baris ke-1 dan akhir, dari bait ke-30;
  Amet sraya mring liyan negari,
  Wong Jawa kagegeran.

Terjemahan

Selesai dan sempurnalah sudah segala puji-pujian kepada mereka, berikut diceritakan Babad Tanah Jawa. Dinamakan jaman Srikalaraja, cerita para ratu-ratu diawali cerita sesudahnya. Ialah Prabu Dewaraja. Raja Majapahit yang terakhir, beliau bernama sang Prabu Brawijaya ke V, tatkala mudanya bernama

6