Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/7

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

I Lagu Dandanggula, 30 bait.
Baris 1 bait ke 1 s/d baris 1 dan akhir bait ke-8.
Baris 1 bait ke-1;
Nihan doning ulun manulad Sri,
Baris 1 dan akhir dari bait ke-9.
Amabakduana pan sawusing,
Dewaraja semana.

Terjemahan
 Padaku ditugaskan untuk menyalin Serat Babad Jaka Tingkir, Raja berkehendak dijadikannya "pusaka" (Serat Babad Jaka Tingkir) itu dikemudian hari. Ikatan lagu Dandanggula sebagai mulanya, dimaksud sebagai penawar (untuk menyenangkan) hati yang sedih. Hendaknya pula segala isyarat di dalam cerita ini, mereka yang pandai-pandai dan mereka pula yang berbudi luhur (bijaksana) mengawali kehidupan ini dari kebaikan tingkah-lakunya.

 Pada hari Minggu diawali penurunannya, bulan Sapar tanggal 22 jam 11. Sangat bintang Mustari bersamaan taun Jimawal windu Sancaya. Mangsa katiga menurut hitungan bulan Jawa, tanggal 16 dengan ditandai sengkala "Sang Mahamuni Anata Goraning Rat" atau taun Jawa 1748.

 Menurut hitungan tarikh Nabi ditandai dengan sengkalan "Pandhita Aguna Sinembah ing Jagad kabeh" atau taun 1237. Bulan Agustus Masehi tanggal 23 ditandai sengkala "Trus Sinembah Sariraning Ratu", taun 1820. Sembahku kami tujukan tak ada lain kepada sang Pencipta Alam ini, Tuhan seru sekalian alam.

 Yang Mahaasih di dunia dan akherat, yang menguasainya sapta-pratala (tujuh bagian-bagian dunia) dan sapta-akasa (langit ketujuh). Beliau yang menciptakan di dalam enam hari gumelar dan isi dari bumi ini, akasa, bumi. Beliau pula yang mengatur dengan urut (tertib, ajek) segala perjalanan di dunia ini.

 Atas kehendaknya (Tuhan) manusia di dunia ini diberi pengertian dalam segala hal. Atas kehendaknya pula bahwasanya

manusia di dunia jangan berbudi ganas, dalam tingkah-laku ja-

5