Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/70

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Mahaesa, terkabullah permohonannya itu. Atas rahmatnya Walikatong, doa "memperciut bumi" dikabulkan, tampak jelas kota Mekah dekat sekali, seakan-akan Kakbatullah hanya terletak di depan hidung saja. Prabu Wahdat segera memerintahkan kepada Seh Malaya untuk bertindak membenahi arah masjid baru, dari arah utara Seh Malaya melangkahkan kakinya yang satu ke arah selatan. Kaki menjulur merentang panjang dan besar, Jeng Sunan Kalijaga dalam keadaan berdiri merentangkan kedua kakinya. Kaki kanan menjangkau sampai di luar tembok Kota Mekah di mana Kabaktullah di dalamnya, dan kaki kiri tetap berpijak di arah barat-laut dari masjid baru di Demak. Tangan kanannya memegangi Kakbatullahi, tangan kiri memegang "sirah-gada" dari masjid Demak. Kakbatullah dan sirah-gada masjid Demak ditarik kedua-duanya, memanjang dan keduaduanya jadi berdekatan. Jadilah sudah arah (keblat) yang tepat, masjid Demak searah berkeblat pada Kakbatullah di Mekah sedikit pun tak bergeser arahnya.

Jeng Sinuhun Benang segera memerintahkan kepada Seh Malaya, bahwa penentuan arah yang tepat telah tercapai. Jeng Sinuhun Kalijaga segera melepaskan Kakbatullah dan sirah-gada masjid Demak, kedua-duanya kembali dalam tempatnya masing-masing. Segera Seh Malaya melapor, dan Jeng Sinuhun Benang mengucapkan terima kasih dan mereka para Wali bersyukur kepada tuhan Yang Mahaesa atas rohmat yang dilimpahkan.

XVI. Lagu Sinom, 24 bait
Baris 1 dari bait ke-1, dan baris 1 dan akhir dari bait ke-24.
Baris 1 dari bait ke-1;
Kuneng lamining pakaryan,
Baris 1 dan akhir dari bait ke-24;
Denira jumeneng nata,
ari nata sampun ingangkat sarkara.

Terjemahan

Mesjid Agung di Negara Demak berdiri sudah, 27 tahun terpautnya dengan berdirinya mesjid lama, ialah tahun Jawa 1530

68