Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/44

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Te mencoba untuk mengetahui kebenaran dari dugaannya, bahwasanya Raden Jaka Sungging Prabangkara tentu putra seorang Ratu, namun dalam hatinya pula telah mengatakan bahwa Raden Jaka Sungging akan membohonginya. Bertanyalah Raja Ong Te kepada Raden Jaka Sungging Prabangkara,

"Wahai ananda, kuucapkan selamat datang di istana ini”, Raden Jaka Sungging Prabangkara menjawabnya, "Duli tuanku Raja Agung Sri Ong Te, hamba ucapkan terima kasih untuk salam duli tuanku. Semoga dapat kujunjung tinggi-tinggi rahmat raja, akan kujadikan jimat bagiku, semoga dapat menjadi kekuatan bagiku dalam kehidupan ini.” Raja Ong Te melanjutkan pertanyaannya,:

"Ananda, coba ceritakan darimana asalmu?”, Raden Jaka Sungging Prabangkara menjawabnya, berasal dari Tanah Jawa dan anaknya orang yang hina-dina.

Dulu hamba mengabdi pada Raja Brawijaya dari Majapahit, namun permohonan hamba pada raja janganlah salah terka.

Sesungguhnya hamba seorang yang bodoh, tingkah laku sopan tak mengenalnya, itulah hamba pribadi. Lain dengan teman-teman hamba, kesemuanya pandai-pandai. Sebenarnya tak patutlah hamba mengabdikan diri pada Ratu Majapahit, sebab watak tak baik apalagi hamba pun tak mengenal akan ketertiban peraturan.

Bodoh bukan kepalang tanggung, menurut kemauannya sendiri mulai dari kecil. Tak mengenal pula akan rasa masam dan manis, pait dan gurih, pedas dan asin. Pendek hamba tak mengenal apa yang dikatakan sad-rasa (sad berarti keenam rasa, suatu kata kiasan untuk menyatakan dirinya sebagai orang yang paling bodoh dan dungu atau orang yang tak mengenal sama sekali dengan peraturan), itulah diri hamba yang sesungguhnya tak mengenal akan peraturan-peraturan mengabdikan diri pada raja, jadinya hamba pun sengsara”, awal sampai akhir telah dihaturkan kepada Raja Ong Te.

Setelah Raja Ong Te mendengar cerita Raden Jaka Sungging Prabangkara yang diawali dari mengabdi pada Raja Brawijaya Majapahit, sampai terdampar di daratan Cina, Raja Ong Te tim-

42