Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/36

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ngan langkah yang pelan-pelan didekatinya orang tadi.

Janda Kim Liong beserta anaknya si ayu Keng Mu Wah mundur selangkah, takut dan was-was dirinya. Seluruh tubuh janda Kim Liong menggigil ketakutan, apalagi gadis Keng Mu Wah tak lepas-lepas erat-erat memegangi tangan ibunya.

Dalam hati bertanya-tanya, apakah ini yang disebut perayangan si baureksa bumi (dusun) ini, ataukah sebangsa roh-halus penjaga hutan.

Ataukah ini yang dinamakan danyang-danyang gunung, ataukah dinamakan demit-demit dari hutan yang besar yang menguasai hutan gunung di sini.

Janda Kim Liong terheran-heran dalam hatinya, bertanyatanya manusia ini pasti jelmaan dari roh-halus atau setan? Manapula ini tentu perayangan jenis lelaki, busana bagus lain pula dengan kebiasaan busana yang dipakai di daratan Cina.

Setan yang rupawan, halus tingkah-lakunya, cahyanya bersinar-sinar, sehingga silau mata memandanginya.

Menilik dari cahya yang bersinar-sinar, orang ini tentu bukan sembarangan. Tentu orang agung yang memputrakannya, bukan dari orang keturunan kebanyakan.

Raden Jaka Sungging Prabangkara seketika itu teringat akan busana yang dikenakan oleh parekan (abdi perempuan) yang dulu pernah jadi prameswari Raja Brawijaya di Majapahit. Bukankah tampak mata mereka sipit-sipit, kuning kulitnya.

Dalam hati Raden Jaka Sungging Prabangkara bertanya-tanya, "Apakah ini yang dinamakan Putri Cina?" Raden Jaka Sungging Prabangkara ditanyai oleh janda Kim Liong berbahasa Cina, "Wahai pemuda rupawan, aku bertanya padamu. Katakanlah jawabanmu dengan sesungguhnya kepadaku.

Apakah kau ini yang dinamakan lelembut (roh-halus), penghuni dari hutan-hutan dan gunung-gunung, apakah kau ini tergolong yang dinamakan perayangan yang menguasai daerah ini? Apakah kau ini yang dinamakan danyang dari alas-belantara ini, yang bertugas menjaganya?

Apa pula kehendakmu di sini, apakah kau akan mengganggu warga di desa sekitar ini, apakah kau akan menyebarkan wabah

34