Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/33

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

akan dihormati oleh lawan-lawanmu semua. Kepandaianmu dan kesaktianmu tak perlu diragukan lagi, kau seorang prajurit yang tangguh, dan kau pula seorang perwira yang sakti.

Lagipula kelak kau akan mempunyai banyak anak, laki maupun wanita. Anak dan cucumu akan tersebar merata di manamana, kesemuanya menjadi hartawan. Besok pula anak-cucumu banyak yang menyusul berlayar ke bumi Jawa ini

Kesemuanya menghendaki untuk bertempat tinggal di Tanah Jawa, dan kuizinkan anak-cucumu menikmati hasil-bumi Tanah Jawa.

Apa saja yang dikeijakan oleh mereka akan menjadi gampang, padamu anakku Prabangkara hendaknya kau selalu berhati-hati. Selalulah awas-eling. Jangan lupa akan segala pesanku padamu",

Tamatlah sudah isi surat Prabu Brawijaya dibacanya, tak dapat ditahan pula air mata membasahi kedua pipinya. Rasa hati pilu, disertai isak-tangis yang sangat mengharukan.

VI. Lagu Gambuh, 44 bait.
Baris 1 dari bait ke-1, dan baris 1 dan akhir dari bait ke-44.
Baris 1 dari bait ke-1;
Kambuh ing driya wimbuh,
Baris 1 dan akhir dari bait ke-44;
Barang patanyanipun,
Dyan Jaka amucung alon.


Teremahan

Hati sedih, serasa diiris-iris. Jantung berdetak, seakan-akan lepas dari gantungannya. Penglihatannya buram, pikiran sedih. Pikiran bingung, seakan-akan melayang terbang mengayuh akasa. Tak lain, Raden Jaka Prabangkara dalam kebingungan dan kesedihan.

Namun hatinya telah tetap, menyerah pada kehendak Tuhan Yang Mahaesa. Kesadarannya telah kembali, hilanglah sudah rasa was-was dan kawatirnya.

Surat yang telah dibacanya segera disimpan, tak lain Raden

Jaka Sungging Prabangkara hanya berdoa memohon kepada Tu-

31