Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/26

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

da pamit, untuk melapor pada Prabu Brawijaya.

"Gusti, Prabu Brawijaya. Raden Jaka Sungging Prabangkara menyanggupkan diri,

untuk menggambar apa yang paduka titahkan," Raja Brawijaya sangat senang hatinya menerima laporan Patih Gajahmada.

Pasewakan hari itu segera bubaran, Raja Brawijaya segera memerintahkan pada kawula praja untuk membuat sebuah layang-layang dengan ukuran 7 depa (1 depa = 1,70 m). Selain itu diperintahkan juga untuk membuat "kurungan" di mana nantinya menjadi tempat tinggal Raden Jaka Sungging Prabangkara menjalankan tugasnya menggambar di akasa. Segala peralatan untuk keperluan Raden Jaka Sungging Prabangkara telah dipersiapkan, laporan telah masuk ke Prabu Brawijaya bahwasanya pembikinan layang-layang sebesar 7 depa dan kurungan tempat tinggal Raden Jaka Sungging Prabangkara telah selesai.

Layang-layang segera dihaturkan kepada Prabu Brawijaya, disaksikan oleh segenap para mantri negara. Tali-temali yang dibutuhkan untuk menaikkan layang-layang telah siap, demikian pula benang pengulur bagi layang-layang beserta gulungannya. Raden Jaka Sungging Prabangkara segera menghadap raja, dan bermohon diri untuk memulai tugasnya menggambar seisi langit dan akasa. Raja Brawijaya segera bertitah kepada Raden Sungging Prabangkara, "Wahai Prabangkara, terimalah sepucuk surat ini, dan baca alamatnya surat itu."

Raden Jaka Sungging Prabangkara menerima surat yang tertutup sampulnya, dan segera tulisan yang tertera di atas sampul dibacanya. Berbunyi "Surat Prabu Brawijaya untuk anakku Raden Jaka Sungging Prabangkara", selanjutnya Prabu Brawijaya memesan kepada putranya, "Prabangkara, jelas apa yang tertera di sampul bukan? Nah, pesanku padamu jangan sekalikali kau buka suratku ini sebelum tugasmu selesai. Laksanakan hai itu", Raden Jaka Prabangkara matur sendika. Segala perintah Raja Brawijaya akan dilaksanakan sebaik-baiknya. Segera mohon diri, naiklah Raden Jaka Sungging Prabangkara ke dalam kurungan.

Raja segera memerintahkan untuk mengulur tali, dan layang-

24