Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/141

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Ageng Pengging pulang kerahmatulah. Waktu menunjukkan sudah lohor, sampailah Jeng Sunan Kudus beserta ketujuh sekabat-sekabatnya di tepian sungai. Mereka berhenti untuk mengasokan diri tak lupa menjalankan ibadah solat. Daun-daunan pepe yang dipergunakan sebagai alas sembahyang, seusai sembahyang lohor dilanjutkan memanjatkan doa-doa. Ketujuh sakabat-sakabatnya turut serta mengikuti Jeng Sunan Kudus, dengan mengucapkan amin, amin.

Berkatalah Jeng Sunan Kudus kepada ketujuh sakabat-sakabatnya, "Tahukah kalian nama kali ini?" para sekabat menjawabnya bahwa belum tahu". Baiklah, mulai sekarang kali ini kunamakan Kali Pepe, sebab manakala kita mengadakan sembayang lohor daun-daunan pepelah yang kita pergunakan sebagai alas bersujud", ketujuh sekabat-sekabatnya mengucapkan syukur alhamdulillah bahwasanya Jeng Sunan Kudus telah berkenan menamakan kali itu dengan nama Kali Pepe.

Kali Pepe telah jauh ditinggalkan oleh Jeng Sunan Kudus beserta ketujuh sekabat-sekabatnya, sampailah sudah di Negara Demak. Sehabis menjalankan sembahyang Asar, Jeng Sunan Kudus memerintahkan untuk menghadap Sultan keesokan harinya saja. Kembalilah ketujuh sekabat-sekabatnya ke tempatnya masing-masing, demikian pula Jeng Sunan Kudus malam itu mengasokan diri.

XXXII. Lagu Sinom, 7 bait.
Baris 1 dari bait ke-1 dan baris 1 dan akhir dari bait ke-7.
Baris 1 dari bait ke-1;
Angantya ing dina Soma,
Baris 1 dan akhir dari bait ke-7;
Ananging sanget lenggana,
tan arsa nampik milih,

Terjemahan

Hari Senin telah tiba, kelihatan mereka yang akan seba ke kasultanan Demak telah memenuhi puri. Para pandita, niyaka, punggawa, mantri, dan putra-sentana kasultanan. Tak ada lain yang menjadi pokok pembicaraan kecuali menyanjung-nyan-

139