Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/131

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Kudus segera berucap pada ni bok randa Wujil, "Bibi, kutitipkan ketujuh sakabat-sekabatku ini, aku akan menemui Kyai Ageng Pengging sendiri", ni randa Wujil menyanggupinya dan Susuhunan Kudus laju masuk pura sendirian saja. Sampailah di pintu gerbang pura, kepada si penjaga pintu gerbang Sunan Kudus bertanya.

"Ki sanak, apakah Kyai Ageng Pengging kelihatan berada di dalam?" si penjaga pintu menjawabnya, "Ada, beliau sedang berada di konong-dalem. Kyai Ageng Pengging sedang gering, manapula tak mau makan dan tidur. Seharian hanya berdoa dan tafakur saja. Tak mau pula ditemui oleh siapa saja", Pangeran Kudus berkata kepada si penjaga pintu pura.

"Ki sanak, aku minta tolong padamu. Sampaikan kepada Kyai Ageng Pengging, bahwa duta Hyang Widi akan bertemu lagipula Jabarail akan menyampaikan perintah kepadanya". Penjaga gerbang pura segera pergi, masuklah ke dalam pura menemui parekan segala hal ihwal adanya tamu di luar sudah diceritakan kepadanya. Di kobong dalem Kyai Ageng Pengging menerima berita adanya tamu dari Kudus dari laporan parekan, segera kepadanya diperintahkan untuk segera mempersilakan masuk tamu Kudus tadi.

Parekan dipesan Kyai Ageng Pengging, "Ceti, jemputlah tamu dari Kudus di luar itu, ajaklah ke dalem", dua orang ceti laju menemui Jeng Sunan Kudus dan dipersilakan segera masuk ke dalem. Sesampai di dalem, Jeng Sunan memberikan salam kepada Kyai Ageng Pengging, demikian pula Kyai Ageng Pengging ganti memberi salam kepada Jeng Sunan Kudus.

Kyai Ageng Pengging waktu itu terbaring di kantil (tempat tidur) dikarenakan sakit, Jeng Sunan Kudus seusai menyalami dan berjabat tangan dengan Kyai Ageng Pengging segera maju mendekati kantil. Kyai Ageng Pengging segera menangkubkan kelambu kantilnya, diajaknya Jeng Sunan Kudus duduk di dalamnya. Berkatalah Kyai Ageng Pengging," Yayi Sunan Kudus, kuucapkan selamat datang di Pengging ini," Sunan Kudus membalas

menjawab, "Kakang Kyai Ageng Pengging, insya Allah kita selamat semuanya".

129