Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/111

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

sebaiknya paman menjauhkan diri saja dan mencampuri urus- an Negari, jangan pula paman Seh Malangsumirang berbuat se- suatu yang mencurigakan (mengundang rasa curiga), sebab tidak mustahil kalau diterus-teruskan perbuatan pamanda, sama halnya dengan melepas tali ikatan yang erat, menjarangkan pagar membubarkan barisan, merobohkan bendera.

Pamanda Seh Malangsumirang kami persilakan memilih, pilihlah tempat untuk padepokan paman yang pantas untuk ditempati, kami inginkan pulakelak menjadi pepunden, sebab sudah menjadi kewajibannya para prayagung, memelihara memperindah melengkapi asrama-asrama, bagi praja hendaknya dapat dijadikan "jimat" (banyak rahmatnya), rahmatnya tersebar meluas di antero bumi, kesemuanya akan turut serta merasakannya.”

Ki Seh Malangsumirang menjawab ajakan-ajakan saran-saran Jeng Sunan Kudus atas nama Jeng Sunan Derajad, "Wahai anak- ku Jeng Sunan Kudus, aku sangat senang mendengar ajakan ananda Jeng Sunan Kudus itu, tak jauh dari sini ada hutan belantara, sebuah tempat yang masih gawat bernama Kalampisan, jauh dari keramaian lagi pula tak pernah manusia menjamahnya, kuinginkan aku berdiam di situ, cukuplah sudah bagiku sebuah "gubug rerompokan” saja (gubug sebuah bangunan biasanya terdiri dari atap daun-daunan tiang-tiangnya dari kayu-kayuan yang menyerupai rumah, namun sekedar untuk berteduh saja), tak kuinginkan kaku berdiam dalam sebuah bangunan (rumah, asrama) yang baik, yang kuinginkan hanya sekedar untuk tempat bernaung saja.”

Jeng Susunan Drajad, Sultan Demak, para Wali-agung, Wali-

sor-soran, pendeta, mupti, kukuma, kesatria, mantri, punggawa

109