Terjemahan Sederhana Indonesia/Galatia
1
1-3 Kepada setiap jemaat di provinsi Galatia.
Salam sejahtera dari saya, Paulus, dan dari saudara-saudari seiman yang bersama saya di sini.
Kiranya kalian semua senantiasa hidup tenang dan menikmati kebaikan dari Allah Bapa dan Kristus Yesus Penguasa kita.
Saudara-saudari, saya menjadi rasul bukan karena diutus manusia, tetapi atas perintah langsung dari Kristus Yesus dan Allah Bapa yang sudah menghidupkan Yesus dari Kematian. 4 Sesuai dengan kehendak Allah Bapa, Yesus sudah mengurbankan diri-Nya demi menghapus dosa-dosa kita dan menyelamatkan kita dari zaman yang jahat ini. 5 Muliakanlah Allah untuk selama-lamanya! Amin!
Kabar Baik dari Allah tidak berubah
6 Saya sangat heran karena dalam waktu singkat kalian sudah berbalik dari Allah yang sudah berbaik hati memanggil kalian untuk berdamai dengan-Nya melalui Kristus! Sekarang kalian mengikuti suatu 'kabar baik' lain— 7 yang sebenarnya bukan Kabar Baik— hanya karena pengaruh beberapa orang yang mau mengubah Kabar Baik asli tentang Kristus. 8 Jangan terpengaruh! Siapa saja yang memberitakan 'kabar baik' yang berbeda dari yang sudah kami beritakan kepada kalian, baik itu saya sendiri, rasul lain, atau malaikat dari surga sekali pun, dia harus dibuang ke dalam api neraka! 9 Saya tegaskan sekali lagi apa yang baru saja kami sampaikan: Siapa pun yang memberitakan kepada kalian 'kabar baik' yang tidak sama dengan apa yang sudah kalian terima dari kami, dia harus dibuang ke dalam api neraka!
10 Melalui pernyataan itu, jelaslah bahwa saya tidak pernah mengubah ajaran saya untuk menyenangkan manusia. Saya hanya berusaha menyenangkan hati Allah! Kalau saya berusaha menyenangkan manusia, berarti saya bukan lagi hamba Kristus.
Cara Paulus dipanggil Allah untuk menjadi rasul
11 Saudara-saudari, ketahuilah benar-benar bahwa Kabar Baik yang saya beritakan bukan berasal dari manusia. 12 Karena saya tidak menerima berita keselamatan itu dari manusia dan tidak diajari oleh siapa pun. Kristus Yesus sendirilah yang sudah menyatakan Kabar Baik itu kepada saya.
13 Kalian pasti sudah tahu betapa ketatnya cara hidup saya dulu dalam agama Yahudi. Kalian juga sudah mendengar bagaimana saya sangat menganiaya semua pengikut Kristus, yaitu anggota jemaat Allah, dan berusaha membinasakan mereka. 14 Selain itu, dibandingkan kebanyakan orang Yahudi yang sebaya, saya lebih banyak mendalami agama Yahudi dan lebih giat berusaha mematuhi semua adat istiadat nenek moyang kami.
15-16 Tetapi dulu saya tidak menyadari bahwa Allah sudah lama mempunyai rencana yang luar biasa untuk saya, bahkan sejak saya masih di dalam kandungan. Dengan kemurahan hati-Nya, dia mengizinkan saya melihat dan mengenal Anak-Nya. Lalu Allah memanggil saya untuk memberitakan Kabar Baik tentang Anak-Nya itu kepada kalian yang bukan Yahudi. Sesudah menerima panggilan itu, saya tidak langsung pergi kepada siapa pun untuk meminta nasihat mereka. 17 Saya juga tidak ke Yerusalem untuk meminta nasihat dari orang-orang yang sudah lebih dulu menjadi rasul Kristus. Akan tetapi saya pergi ke negeri Arab, dan dari situ kembali ke kota Damsik.
18 Tiga tahun kemudian, saya pergi ke Yerusalem dan menemui Petrus[1] dan tinggal bersamanya lima belas hari. 19 Pada waktu itu saya tidak sempat bertemu rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus adik Tuhan Yesus. 20 Demi Allah, apa yang saya tulis ini benar! Saya tidak berbohong. 21 Sesudah itu saya pergi ke beberapa daerah di provinsi Siria dan Kilikia. 22 Waktu itu, pada anggota jemaat Kristus di Yudea belum pernah bertemu langsung dengan saya. 23 Mereka hanya berulang kali mendengar, "Orang yang dulu begitu kejam menganiaya kita, sekarang sudah bertobat! Dia bahkan sedang memberitakan Kabar Baik, yaitu berita keselamatan yang kita yakini, padahal dulu dia berusaha melenyapkannya!" 24 Karena itu mereka memuji Allah atas pekerjaan-Nya dalam diri saya.
↑ ↑ ↑ 2
Rasul-rasul lain mengakui Paulus sebagai rasul
1 Rempat belas tahun setelah itu, saya pergi lagi ke Yerusalem bersama Barnabas. Titus juga ikut dengan kami. 2 Saya pergi karena Allah memberitahukan langsung kepada saya untuk menemui orang-orang terkemuka dari jemaat di sana. Pada waktu itulah saya sempat menjelaskan secara pribadi kepada mereka tentang Kabar Baik yang sudah saya beritakan kepada orang-orang bukan Yahudi. Saya melakukannya karena tidak ingin semua pekerjaan saya dianggap sia-sia di hadapan umat Allah, dan terutama di mata Allah sendiri.
3 Dan walaupun Titus yang ikut bersama saya itu bukan orang Yahudi, para pemimpin jemaat Yerusalem tidak menyuruhnya disunat. 4 Hal itu pernah terjadi ketika beberapa orang Yahudi yang menyamar sebagai pengikut Kristus diam-diam masuk ke tengah jemaat-jemaat Tuhan untuk memata-matai kita. Mereka hendak mengintai seperti apa cara hidup kita yang sudah bebas dari aturan agama Yahudi berdasarkan persatuan kita dengan Kristus Yesus. Mereka mau memperbudak kita supaya terikat lagi dengan berbagai adat dan hukum Taurat. 5 Tetapi sedikit pun kami tidak menyerah terhadap pengaruh mereka. Kami mau mempertahankan ajaran benar tentang Kabar-Baik tentang Kristus, sehingga kalian dapat terus mempercayai apa yang sudah kami ajarkan.
6 Orang-orang yang dianggap terkemuka di Yerusalem itu tidak memberikan tambahan apa pun kepada Kabar Baik yang sudah saya sampaikan. (Sebenarnya saya tidak peduli kedudukan orang, entah mereka terkemuka atau tidak. Lagipula memang Allah tidak pilih kasih kepada siapa pun.) 7 Akhirnya mereka pun menyadari bahwa pelayanan yang Allah berikan kepada saya berbeda dengan Petrus. Allah menugaskan saya untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang bukan Yahudi, sedangkan Petrus ditugaskan untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang Yahudi. 8 Karena Allah, yang sudah memberikan kemampuan rohani kepada Petrus sebagai rasul[2] bagi orang Yahudi, ternyata juga sudah memberikan kemampuan yang sama kepada saya, yaitu menjadi rasul bagi orang bukan Yahudi. 9 Jadi ketika Yakobus, Petrus, dan Yohanes, yang dihormati sebagai pemimpin di sana, menyadari bahwa Allah sudah menganugerahkan kepercayaan itu kepada saya, maka mereka sepakat untuk membuat persetujuan dengan barnabas dan saya untuk bersatu dan bekerja sama, "Kalian melayani orang yang bukan Yahudi, dan kami melayani orang Yahudi." 10 Satu-satunya permohonan mereka kepada kami adalah supaya kami tidak mengabaikan saudara-saudari seiman yang miskin di daerah Yerusalem. Soal itu, sejak dulu saya memang selalu siap menolong mereka.
Paulus menegur Petrus
11 Tetapi ketika Petrus mengunjungi Antiokia, ada sikap yang salah sehingga saya perlu menegurnya secara langsung. 12 Kejadiannya, pada awal kunjungan ke Antiokia, dia mau makan bersama orang-orang yang bukan Yahudi. Namun belakangan, ketika rombongan yang diutus Yakobus sudah tiba, Petrus memisahkan diri dan menjauhi orang yang bukan Yahudi itu. Dia takut menyinggung rombongan Yahudi yang baru datang, karena mereka termasuk pihak yang mengharuskan sunat bagi semua saudara seiman yang bukan Yahudi. 13 Lalu orang-orang Yahudi yang lain pun ikut bersikap munafik seperti Petrus. Mereka berhenti makan bersama orang bukan Yahudi yang hadir di situ, bahkan Barnabas juga terpengaruh. 14 Melihat sikap mereka yang tidak sesuai dengan ajaran benar dalam Kabar Baik tentang Kristus, saya langsung menegur Petrus di depan semua orang itu, "Bukankah engkau, sebagai orang Yahudi, sudah hidup sebagai orang bukan Yahudi dengan bergabung bersama mereka kemarin? Tidak pantas sekarang engkau berpura-pura mendukung orang Yahudi yang mau memaksakan peraturan Yahudi kepada orang dari bangsa lain!"
Orang Yahudi maupun bukan Yahudi diselamatkan hanya melalui percaya penuh kepada Kristus
15 Saudara-saudari, memang orang Yahudi punya kebiasaan menyebut bangsa-bangsa lain sebagai 'orang berdosa' karena mereka tidak memiliki hukum Taurat. 16 Tetapi sekarang kita sudah tahu bahwa tidak seorang pun bisa dibenarkan di hadapan Allah dengan menaati hukum taurat, baik orang Yahudi maupun bukan. Satu-satunya cara untuk dibenarkan di hadapan Allah hanyalah dengan percaya kepada Kristus Yesus. Berarti, kami orang Yahudi ternyata 'orang berdosa' juga! Namun sekarang kita dibenarkan di hadapan Allah karena percaya penuh kepada Kristus, bukan karena melakukan hukum Taurat, sebab tidak seorang pun sanggup menaati semua hukum itu.
17 Ada orang Yahudi yang sudah percaya kepada Kristus tetapi belum mengerti syarat untuk dibenarkan di hadapan Allah, yaitu hanya dengan bersatu dengan Kristus. Mereka pikir, kalau kita tidak lagi bergantung kepada hukum Taurat, berarti kita sudah menjadi 'orang berdosa.' Itu salah besar! Menjadi pengikut Kristus sama sekali tidak menjadikan kita 'orang berdosa!' 18 Dulu kami sudah mengajarkan, "Percayalah kepada Kristus agar dibenarkan di mata Allah." Kalau sekarang kami kembali mengajarkan, "Berbaliklah dari Kristus, dan bergantunglah pada hukum Taurat lagi," itu berarti kami menjadi 'orang berdosa!'[3] 19 Dulu, waktu saya berusaha menaati seluruh hukum Taurat dengan kekuatan sendiri, saya menyadari bahwa saya tidak sanggup dan pasti mati dalam dosa. Tetapi dalam keadaan putus asa itulah saya menyadari pemberian Allah melalui Kristus, yakni hidup yang kekal. 20 Sekarang secara rohani saya sudah disalibkan bersama Kristus. Itu berarti bukan lagi saya yang mengatur hidup saya, melainkan Kristus yang hidup dalam diri saya. Seluruh hidup yang saya jalani dalam tubuh duniawi ini hanyalah berdasarkan keyakinan penuh kepada Anak Allah, yang begitu mengasihi saya sampai rela menyerahkan diri-Nya untuk menebus saya. 21 Jadi saya tidak mau berbalik meninggalkan kebaikan hati Allah yang sudah kita terima sewaktu bersatu dengan Kristus. Saya tidak mau kembali berusaha dibenarkan di hadapan Allah berdasarkan hukum Taurat. Kalau kita berpikir bahwa manusia bisa dibenarkan dengan menaati Taurat, maka percuma saja Kristus mati bagi kita!
↑ ↑ ↑ 3
Janji-janji Allah kita terima hanya karena percaya, bukan karena perbuatan baik
1 Saudara-saudari di Galatia, kenapa kalian bisa begitu bodoh?! Kenapa kalian begitu cepat tertipu sehingga tidak lagi meyakini ajaran yang benar?! Padahal saya sudah panjang lebar menjelaskan bagaimana Kristus Yesus mati disalibkan demi kita! 2 Coba pikirkan: Apakah kalian menerima Roh Kudus karena menaati hukum Taurat, atau karena mendengar berita keselamatan dan percaya kepada Kristus? 3 Tentu karena percaya, bukan?! Kalau begitu kenapa kalian begitu bodoh sampai berpikir, "Aku tidak perlu lagi pimpinan Roh Kudus. Aku bisa menjadi sempurna dengan kemampuanku melaksanakan hukum Taurat." 4 Ingatlah, kalian juga pernah dianiaya karena percaya pada Kristus. Jangan sia-siakan penderitaanmu itu dengan berbalik menjadi tidak percaya!
5 Pikirkan juga pengalamanmu sehari-hari: Ketika Allah menolong kalian melalui Roh-Nya dengan mengadakan berbagai keajaiban di antara kalian, apakah itu merupakan upah karena kalian menaati hukum Taurat? Atau apakah berbagai keajaiban itu terjadi karena kalian sudah mendengar Kabar Baik lalu percaya penuh kepada Kristus? Tentu karena kalian percaya penuh!
6 Begitulah yang terjadi dengan Abraham. Kitab Suci berkata,
"Abraham percaya penuh kepada janji Allah. Karena itulah Allah menerima dia sebagai orang benar."[4]
7 Maka hendaklah kalian tahu bahwa kita yang percaya seperti Abraham akan diterima Allah sebagai keturunan Abraham secara rohani.
8 Sejak dulu, Kitab Suci sudah menubuatkan Kabar Baik bahwa orang yang bukan Yahhudi akan dibenarkan Allah atas dasar percaya penuh. Nubuatan itu terdapat dalam perkataan Allah kepada Abraham,
"Dengan mengikuti teladan keyakinanmu, semua bangsa akan Aku berkati."[5]
9 Jadi setiap orang yang percaya kepada janji-janji Allah akan turut diberkati seperti Abraham, pahlawan iman kita.
10 Sebaliknya, orang yang berusaha membenarkan dirinya di hadapan Allah dengan cara menaati hukum Taurat akan dikutuk! Karena Kitab Suci berkata,
"Terkutuklah setiap orang yang gagal menaati semua perintah yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."[6]
11 Dengan demikian jelaslah bahwa tidak ada seorang pun yang bisa diterima sebagai orang benar di hadapan Allah dengan menaati hukum Taurat, sebab Kitab Suci berkata,
"Orang yang dianggap benar oleh TUHAN akan hidup selamanya karena percaya penuh kepada-Nya."[7]
12 Sedangkan hidup menurut hukum Taurat bukan atas dasar percaya, melainkan atas dasar perbuatan. Karena ada tertulis,
"Hidup seseorang diberkati hanya jika perbuatannya sesuai dengan semua perintah dalam hukum Taurat."[8]
13 Itu artinya kita semua terkutuk, karena setiap orang "gagal menaati semua perintah yang tertulis dalam hukum taurat."[9] Tetapi Kristus sudah menebus kita dari kutukan itu! Dia memberikan diri-Nya sendiri untuk menggantikan kita dan menanggung kutukan menurut hukum Taurat. Karena ada tertulis dalam Kitab Suci,
"Terkutuklah orang yang mati digantung di tiang kayu."[10]
14 Begitulah rencana Allah, supaya berkat yang dijanjikan kepada Abraham itu bisa diberikan bukan hanya kepada orang Yahudi, tetapi juga kepada "semua bangsa", yaitu setiap kita yang bersatu dengan Kristus Yesus karena percaya. Dan melalui percaya itulah kita juga menerima Roh Kudus sesuai dengan janji Allah.[11]
15 Contoh sederhananya begini, Saudara-saudari: Kalau seseorang sudah membuat suatu surat perjanjian atau wasiat, dan surat itu sudah disahkan, maka tidak seorang pun dapat membatalkannya atau menambahkan ketentuan-ketentuan lain ke dalam surat itu. 16-17 Nah, begitu juga perjanjian yang sudah disahkan Allah dengan Abraham dan keturunannya tidak dapat diubah. Lagipula, pada waktu Allah berjanji kepada Abraham, Dia tidak berkata, 'kepadamu dan kepada semua keturunamu,' melainkan, 'kepadamu dan kepada sang keturunanmu,' maksudnya Seorang Keturunan yang tunggal.[12] Dan Keturunan yang dimaksud adalah Kristus. Yang saya maksudkan adalah: Janji Allah kepada Abraham sudah lama disahkan sebelum hukum Taurat ada, persisnya 430 tahun sebelum Allah memberikan hukum Taurat kepada Musa. Artinya, dengan memberikan hukum Taurat, Allah tidak membatalkan atau mengubah janji yang sudah Dia sahkan dengan Abraham. 18 Jadi, kita mewarisi berkat dari Abraham karena kita bersatu dengan kristus, sang Keturunana Abraham itu, bukan karena kita taat pada hukum Taurat. Sebab kalau berkat itu atas dasar perbuatan kita sendiri, berarti bukan atas dasar suatu perjanjian, padahal sesungguhnya berkat itu dianugerahkan Allah kepada Abraham melalui perjanjian tersebut.
19-20 Tentu kalian akan bertanya, "Kalau manusia bisa dibenarkan Allah hanya dengan percaya kepada janji-janji-Nya, untuk apa Allah memberikan hukum Taurat?" Jawaban saya: Hukum Taurat ditambahkan supaya setiap orang sadar akan pelanggarannya. Hukum Taurat berlaku selama manusia menanti-nantikan kedatangan Keturunan Abraham yang sudah dijanjikan itu. Dan perhatikan bahwa hukum Taurat tidak langsung diberikan Allah kepada manusia, tetapi para malaikatlah yang menyampaikannya kepada Musa,[13] lalu Musa menyampaikannya kepada umat Allah. Berbeda dengan perjanjian-Nya kepada Abraham. Allah sendiri yang langsung menyampaikan perjanjian itu, tanpa perantara.
21 Sekarang pasti kalian bertanya, "Kalau begitu apakah Hukum Taurat bertentangan dengan janji-janji Allah kepada Abraham?" Tentu saja tidak! Kita harus memahami bahwa hukum Taurat tidak mempunyai kekuatan untuk memberikan hidup kekal kepada siapa pun. Berarti, cara untuk dibenarkan di hadapan Allah bukanlah melalui hukum Taurat. 22 Sebaliknya, melalui peraturan dalam hukum Taurat, Allah membuat setiap orang seolah terpenjara karena berhutang dosa kepada-Nya.[14] Jadi satu-satunya jalan untuk bisa dibebaskan hanyalah dengan percaya penuh kepada Kristus Yesus, dan melalui percaya kita menerima berkat yang sudah Allah janjikan kepada Abraham.
23 Tetapi sementara manusia menunggu kedatangan Kristus, Keturunan Abraham itu, dan sebelum kita bisa dibenarkan di hadapan Allah melalui percaya, Allah memberikan hukum Taurat untuk mengatur manusia. Pada waktu itu hukum Taurat menjadi seperti pagar yang membatasi kita sampai tiba saatnya kita dibebaskan dengan percaya kepada Kristus.
24 Hukum Taurat juga bisa digambarkan seperti penjaga yang mengawasi, mendidik, dan menuntun kita untuk percaya kepada Kristus, supaya kita dapat dibenarkan oleh Allah. 25-27 Tetapi bagi kita yang sekarang sudah percaya dan bersatu dengan Kristus, kita tidak perlu lagi diawasi dan dituntun oleh penjaga itu.
Kita semua yang sudah bersatu dengan Kristus Yesus melalui baptisan sudah mengalami kehidupan rohani yang baru, sehingga sifat-sifat Kristus sendiri seakan membungkus kita seperti pakaian baru. Dengan percaya penuh kepada Anak Allah, kita semua menjadi anak-anak Allah. 28 Jadi, kita sesama saudara-saudari seiman tidak pantas lagi membeda-bedakan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi, atau antara budak dan bukan budak, ataupun antara laki-laki dan perempuan. Sebab kita sudah semua sudah menjadi satu karena bersatu dengan Kristus Yesus. 29 Dan sebagai milik kepunyaan Kristus, maka melalui Dia kita semua menjadi keturunan Abraham yang mewarisi janji Allah.
↑ ↑ ↑ 4
1 Ibaratnya begini: Ketika seorang ayah membuat surat wasiat lalu meninggal sebelum anaknya dewasa, maka kedudukan anak itu tidak jauh berbeda dengan kedudukan seorang budah meskipun secara hukum dia memiliki seluruh warisan ayahnya. 2 Karena selama anak itu belum mencapai umur yang ditentukan ayahnya dalam surat wasiat, dia harus taat kepada para pengawas dan pengurus yang ditugaskan untuk menangani segala keperluannya. 3 Begitu juga dengan kita. Selama kita belum dewasa secara rohani, kita perlu hukum Taurat yang berfungsi seperti pengawas, karena kita masih diperbudah oleh para penguasa gelap yang memerintah di dunia ini. 4 Namun, tepat pada waktu yang sudah ditentukan Allah, Dia mengutus Anak-Nya ke dunia ini. Sesuai dengan rencana Allah, Yesus dilahirkan seperti manusia biasa, oleh seorang gadis, dan sejak kelahiran-Nya, Dia hidup menaati seluruh hukum Taurat. 5 Dengan demikian Yesus dipersiapkan untuk bisa menebus dan membebaskan kita yang dulu hidup seperti budak di bawah pengawasan hukum Taurat. Tujuannya agar secara rohani kita diangkat menjadi anak-anak Allah.[15]
6 Jadi karena kita adalah anak-anak-Nya, Dia mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita masing-masing. Itu sebabnya dengan segenap hati kita berseru kepada Allah, "Ya, Abba, Bapaku."[16] karena kita berdoa menurut pimpinan Roh Kristus. 7 Hal itu membuktikan bahwa kita bukan lagi sebagai budak, tetapi diterima sebagai anak-anak Allah yang sah. Dan sebagai anak-anak-Nya, kita berhak mewarisi semua berkat yang dijanjikan kepada anak-anak-Nya karena kita bersatu dengan Kristus.
Paulus mencemaskan Jemaat Galatia
8 Kalian Jemaat Galatia kebanyakan bukan orang Yahudi. Itu sebabnya, sebelum mengenal Allah, kalian sudah menjadi budak dari bermacam-macam dewa, yaitu berhala dan roh-roh yang disebut ilahi, padahal bukan. 9 Lalu bagaimana mungkin kalian yang sekarang sudah mengenal Allah, bahkan yang sudah Dia angkat sebagai anak-anak-Nya, kembali menjadi seperti budak untuk hal-hal yang lemah dan tidak berguna, bahkan kepada para penguasa gelap yang memerintah di dunia ini! 10 Buktinya, saya mendengar bahwa kalian sudah mulai melakukan berbagai syarat agama lama tentang hari-hari tertentu, atau perayaan yang berhubungan dengan bulan, musim, dan tahun. [17] 11 Saya kuatir pada kalian! Jangan sampai semua kerja keras saya untuk memenangkan banyak jiwa di antara kalian menjadi sia-sia. 12-13 Jadi Saudara-saudari, saya mohon supaya kalian melepaskan diri dari aturan-aturan agama lama itu, sebagaimana saya sudah menyesuaikan diri dan tidak mengikuti semua aturan Yahudi selama tinggal bersama kalian.
Kalian tentu masih ingat bahwa kunjungan pertama saya terjadi karena saya sedang sakit. Tetapi hal itu justru menjadi kesempatan untuk memberitakan Kabar Baik kepada kalian. Ingatlah betapa kalian menerima saya dengan baik dan tidak pernah mencela saya. 14 Walaupun keadaan tubuh saya begitu membebani, kalian tidak menolak atau menghina saya, tetapi menerima saya sebagai utusan Allah, seperti menerima malaikat atau bahkan Kristus Yesus sendiri. 15-16 Namun, sekarang saya merasa pendapat kalian tentang saya sudah sangat berubah! Dulu kalian merasa diberkati karena kehadiran saya. Bahkan saya berani berkata, dulu kalian mungkin rela mengcungkil matamu dan memberikannya untuk saya, [18]. seandainya bisa. Tetapi sekarang, jangan-jangan kalian mengganggap saya musuh karena ajaran benar yang saya tuliskan kepadamu ini!
17 Guru-guru palsu berusaha keras mempengaruhi kalian untuk berpihak kepada mereka, tetapi itu bukan hal baik karena mereka tidak tulis. Mereka ingin menjauhkan kalian dari kami supaya kalian hanya bersemangat mengikuti mereka saja. 18 Memang saya senang kalau kalian bersemangat, tetapi semangatmu haruslah tentang hal yang baik, dan jangan hanya waktu saya hadir. 19 Anak-anakku yang terkasih, saya sangat mengkuatirkan kalian, sampai hati saya tertekan seperti derita seorang ibu yang kesakitan melahirkan anaknya. Saya sangat terbeban karena kalian belum dewasa dalam hal bersatu dengan Kristus! 20 Itu sebabnya saya sangat rindu bertemu kalian lagi! Kalau kita bisa berbicara, saya akan tahu apakah kalian masih mengikuti ajaran sesat itu atau tidak. Kalau tidak, maka saya bisa berhenti mengajak kalian bertobat.
Hagar dan Sara menjadi gambaran kedua perjanjian Allah
21 Sekarang, kepada kalian yang meu berbalik hidup di bawah hukum Taurat lagi, coba perhatikan isi hukum Taurat itu sendiri! 22-23 Di sana tertulis, Abraham mempunyai dua anak laki-laki. Yang satu Ismael, anak dari budak perempuan bernama Hagar. Ismael lahir secara biasa, sesuai dengan rencana manusia. Sedangkan anak yang satu lagi, yakni Isak, lahir dari Sara, wanita yang bukan budak. Kelahiran Isak terjadi secara luar biasa, sesuai dengan janji Allah kepada Abraham.
24-25 Kedua perempuan itu dapat digambarkan sebagai lambang dari kedua perjanjian Allah, yakni perjanjian dari kedua perjanjian Allah, yakni perjanjian yang lama dan yang baru. Hagar, perempuan yang pertama, juga bisa digambarkan seperti gunung Sinai di negeri Arab, tempat Allah memberikan hukum Taurat kepada Musa. Jadi, semua orang yang hidupnya masih terikat pada hukum Taurat ibarat keturunan Hagar secara rohani, karena mereka hidup dalam keadaan seperti budak. Dengan gambaran lain, anak-anak Hagar adalah semua orang yang ibadahnya berpusat pada Yerusalem duniawi. Maksudnya, mereka menganggap diri mereka belum terbebas dari ikatan hukum Taurat. 26 Tetapi pusat ibadah kita adalah Yerusalem surgawi![19] Berarti kita ibarat keturunan Sara yang bukan budak. Kita sudah merdeka dari peraturan lama, 27 karena Sara merupakan ibu kita, sebagaimana dinubuatkan tentang dia dalam Kitab Suci,
"Hai kamu, perempuan yang dulu mandul, bersukacitalah!
Berserulah dengan sukacita, kamu tidak pernah mengalami sakit bersalin!
Karena kamu yang dulu belum pernah mempunyai anak
akan mempunyai lebih banyak keturunan daripada istri yang tidak dianggap mandul oleh suaminya."[20]
28 Jadi Saudara-saudari, kita bisa digambarkan seperti Isak, anak yang dilahirkan sesuai janji Allah. Kita juga diperhitungkan sebaga keturunan Abraham yang Allah janjikan kepadanya,[21] karena kita percaya penuh kepada Allah, bukan karena melakukan hukum Taurat. 29 Namun sikap permusuhan yang terjadi antara Ismael, yang dilahirkan menurut rencana manusia, dengan Isak yang dilahirkan sesuai dengan kehendak dan kuasa Roh Allah, masih tetap terjadi sekarang antara orang-orang yang terikat pada hukum Taurat dan kita yang sudah dibebaskan oleh Roh Allah. Itulah sebabnya mereka menganiaya kita. 30 Tetapi dengarlah apa kata Kitab Suci,
"Usirlah budak perempuan itu beserta anaknya! Karena anak yang dilahirkan oleh budak tidak boleh menerima warisan bersama dengan anak yang lahir dari ibu yang bukan budak."[22]
31 Jadi Saudara-saudari, saya tegaskan: Kita bukanlah seperti keturunan perempuan budak itu, yang wajib hidup seperti budak, melainkan seperti keturunan perempuan yang merdeka.
↑ ↑ ↑ 5
Kita sudah dibebaskan oleh Kristus
1 Dengan keadaan kita yang sudah dibebaskan sepenuhnya oleh Kristus dari kewajiban untuk hidup seperti budak, maka berdirilah teguh dalam kebebasan itu! Jangan berbalik lagi untuk hidup seperti budak dengan terus terikat pada hukum Taurat.
2-4 Perhatikanlah apa yang saya tekankan ini: Kalau kamu (laki-laki yang bukan Yahudi) mengikuti ajakan guru-guru palsu itu untuk disunat, berarti kamu seolah menantang Allah, "Aku tidak perlu lagi keselamatan yang Kristus kerjakan di kayu salib." Karena artinya kamu hendak meninggalkan Kristus lalu engusahakan keselamatanmu sendiri dengan mengikuti aturan-aturan agama Yahudi. Dan perlu saya beritahukan kepadamu bahwa setiap orang yang mengikuti hukum sunat wajib taat juga kepada semua perintah dan aturan dalam hukum Taurat. Kalau kamu berusaha menjadi benar di hadapan Allah melalui hukum Taurat, berarti kamu seolah memutuskan hubungan dengan Kristus dan berkata kepada Allah, "Aku tidak perlu lagi kebaikan hati-Mu!"
5 Tetapi bagi kita, inilah cara yang benar: Dengan pertolongan Roh Allah, kita percaya penuh bahwa kita dibenarkan di hadapan Allah melalui kematian Kristus. Kita sangat yakin akan keselamatan kita! 6 Bagi kita yang bersatu dengan Kristus Yesus, tidak ada perbedaan antara orang yang bersunat dengan yang tidak bersunat. Yang penting kita percaya penuh kepada Kristus dan menjalankan keyakinan itu dengan saling mengasihi!
7 Dulu saya lihat kalian sudah maju dengan baik dan semakin dewasa secara rohani. Jangan dengarkan lagi orang yang membujuk kalian untuk berhenti mengikuti ajaran benar! 8 Ajaran orang itu bukan berasal dari Allah yang memanggil kalian untuk mengikut Kristus. 9 Ingatlah peribahasa ini, "Sedikit ragi saja membuat seluruh adonan mengembang."[23] Saya tahu kalian milik TUHAN, maka saya yakin bahwa kalian akan berubah pikiran dan mengikuti nasihat saya dalam surat ini. Tetapi orang yang mengacaukan keyakinan kalian pasti dihukum Allah!
11 Perhatikan Saudara-saudari, seandainya saya mengajarkan bahwa setiap laki-laki di antara kita harus disunat untuk diterima oleh Allah, maka saya tidak akan dianiaya oleh orang Yahudi. Tetapi saya mengajarkan bahwa kita dibenarkan di hadapan Allah hanya melalui pengurbanan Kristus bagi kita di kayu salib. Hal itulah yang menjadi masalah besar bagi mereka. 12 Sunat saja tidak cukup untuk guru-guru palsu yang sudah mengacaukan kalian. Sekalian saja mereka memotong seluruh alat kelaminnya!
Hiduplah dengan bergantung pada Roh Kudus
13 Jadi Saudara-saudari, kita sudah dipanggil oleh Allah untuk bebas dari ikatan hukum Taurat. Namun, janganlah menggunakan kebebasan itu sebagai alasan untuk memuaskan keinginan-keinginan badani. Sebaliknya, hendaklah kita saling melayani dalam ikatan kasih persaudaraan. 14 Karena seluruh hukum Taurat sudah disimpulkan dalam satu perintah, yaitu "Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri."[24] 15 Tetapi waspadalah supaya kalian tidak seperti binatang buas yang terus saling menggigit dan menelan, bahkan sampai saling menghancurkan!
16 Saya menasihatkan kamu semua: Hiduplah dengan taat kepada pimpinan Roh Kudus. Dengan demikian kamu tidak lagi memuaskan keinginan-keinginan jasmanimu yang jahat. 17 Karena keinginan jasmani kita selalu berlawanan dengan keinginan Roh Kudus, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan jasmani kita. Keduanya saling bertentangan, dan keduanya ada dalam diri kita masing-masing, sehingga kita tidak bisa hidup sesuka hati. 18 Tetapi bila kita dipimpin oleh Roh Kudus, kita tidak perlu lagi diawasi oleh hukum Taurat.
19 Sebaliknya, kalau kita hidup menurut keinginan badani yang jahat, hasilnya jelas perbuatan-perbuatan dosa ini:
perzinaan, percabulan, persetubuhan yang tidak wajar, mengikuti hawa nafsu,
20
menyembah berhala, terlibat dalam ilmu sihir membenci orang lain,
berkelahi, cemburu, mudah marah,
mementingkan diri sendiri, menimbulkan perpecahan, mengikuti ajaran sesat,
21
iri hati, membunuh, mabuk-mabukan, berpesta liar,
dan semua dosa yang lain.
Sekarang saya ulangi lagi peringatan yang pernah saya berikan kepada kalian waktu kita masih bersama: Orang-orang yang terus melakukan hal-hal seperti itu tidak termasuk warga kerajaan Allah!
22 Tetapi kalau hidup kita dipimpin Roh Kudus, hal itu pasti tampak lewat cara hidup kita yang
saling mengasihi, bersuka cita, damai,
sabar dalam kesusahan, murah hati, suka menolong sesama,
menepati janji, 23
lemah lembut, dan bisa menguasai diri.
Hukum Taurat pun tidak menentang semua hal itu!
24 Kita yang menjadi milik Kristus tidak lagi dikuasai oleh hawa nafsu dan semua keinginan badani, karena kita seakan sudah memakukan hawa nafsu dan keinginan badani itu pada salib Kristus. 25 Kita sudah diberi hidup yang baru oleh Roh Allah. Karena itu, hendaklah kita juga terus menaati pimpinan Roh Allah. 26 Janganlah kita sombong dan berpikir, "Di mata Tuhan, aku lebih baik daripada saudara-saudari seiman yang lain." Dan janganlah kita iri hati dengan merasa, "Orang lain lebih hebat daripadaku dalam jemaat."
↑ ↑ ↑ 6
Hidup bersaudara dalam jemaat
1 Saudara-saudari, kalau ada di antara jemaat yang ketahuan jatuh dalam dosa, maka hendaklah anggota lain yang hidupnya dipimpin Roh Kudus membimbing dia kembali ke jalan yang benar. Tetapi lakukanlah itu dengan lemah lembut sambil tetap waspada supaya kamu sendiri tidak ikut tergoda untuk berbuat dosa. 2 Hendaklah kita semua saling menolong untuk meringankan beban sadara-saudari seiman yang mengalami kelemahan atau kesusahan. Dengan begitu kita menaati Hukum Kasih yang Kristus berikan.[25] 3 Karena kalau kamu mengganggap dirimu terlalu penting untuk menolong sesama, berarti kamu menipu dirimu sendiri. Kamu tidak lebih istimewa daripada siapa pun! 4 Tidak usah membanding-bandingkan dirimu dengan saudara-saudari seiman yang lain. Nilailah perbuatanmu sendiri saja. Lalu kamu boleh puas dengan caram sendiri melayani Kristus, tanpa memikirkan orang lain. 5 Karena setiap orang akan menghadap Allah dan mempertanggungjawabkan perbuatannya masing-masing.
6 Hendaklah setiap anggota jemaat yang menerima pengajaran Firman Allah membagikan sebagian dari penghasilannya kepada orang yang bertugas mengajar kita.
7 Jangan keliru! Janganlah meganggap keadilan dan kebenaran Allah bisa dipermainkan! Karena suatu hari nanti, cepat atau lambat, setiap orang pasti menuai apa yang dia tabur. 8 Artinya, kalau kamu hidup untuk memuaskan keinginan badani saja, kamu akan menerima kebinasaan. Tetapi kalau kamu terus hidup mengikuti pimpinan Roh Allah, kamu akan menerima hidup yang kekal. 9 Jadi, jangan lelah berbuat baik, karena kelak kita pasti menuai hasilnya, asalkan kita tidak berputus asa. 10 Oleh sebab itu, setiap ada kesempatan, marilah kita terus berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada saudara-saudari seiman.
Nasihat terakhir dan kata penutup dari Paulus
11 Dalam bagian terakhir ini, perhatikanlah betapa besar huruf-huruf yang saya tulis kepada kalian dengan tangan saya sendiri.[26] 12 Sekali lagi tentang saudara-saudara kita yang dulu beragama Yahudi dan yang berusaha memaksa kalian untuk disunat: Hal itu bukan untuk menolong kalian. Mereka melakukan itu hanya untuk menyenangkan hati orang Yahudi yang lain, juga supaya mereka tidak dianiaya karena ajaran kita bahwa manusia dibenarkan Allah hanya melalui pengurbanan Kristus di kayu salib. 14 Memang mereka bersunat, tetapi mereka sendiri tidak menaati semua hukum Taurat. Yang mereka inginkan hanyalah supaya kalian disunat sehingga mereka bisa membanggakan diri dengan berkata kepada orang Yahudi lain, "Sekarang orang0orang di Galatia sudah masuk agama Yahudi karena ajaran kami."
14 Tetapi saya tidak akan membanggakan apa pun kecuali Tuhan kita Kristus Yesus yang disalibkan! Karena melalui penyaliban Yesus, bagi saya semua hal yang duniawi sekana sudah ikut dipakukan pada kayu salib-Nya, dan saya secara rohani juga usdah mati bersama Dia terhadap semua hal yang duniawi. 15 Jadi, bagi kita yang sudah bersatu dengan kristus Yesus, tidak ada lagi perbedaan antara orang bersunat dan tidak bersunat. Yang penting adalah keadaan rohani kita masing-masing sudah diperbarui karena bersatu dengan Kristus. Kita menjadi ciptaan baru![27] 16 Kepada setiap kalian yang menjalani hidup sebagai ciptaan baru dan yang tidak membanggakan dirinya, kiranya Allah selalu bermurah hati kepadamu dan menjagamu supaya hidup dengan tenang dalam perlindungan-Nya, karena secara rohani kamu sudah menjadi warga Israel yang baru, yaitu kerajaan Allah.
18 Mulai sekarang, saya tidak peduli lagi pada celaan orang yang berkata, "Kamu tidak melayani Allah sehebat saya." Karena bekas-bekal luka di tubuh saya ini merupakan tanda cap yang membuktukan bahwa saya adalah milik Tuhan Yesus yang melayani Dia.
18 Saudara-saudari, doa saya, kiranya Kristus Yesus Penguasa kita selalu berbaik hati kepada kalian masing-masing dan menyertaimu senantiasa. Amin.
- ↑ 1Kor. 1:12 CK
- ↑ Mat. 10:2 CK
- ↑ kiasan Secara harfiah: "Karena seandainya saya membangun kembali apa yang sudah saya runtuhkan, maka terbuktilah bahwa saya pelanggar (Hukum)." Kata 'membangun' dan 'runtuhkan' adalah kiasan untuk menggambarkan ajaran.
- ↑ Kej. 15:6; Rm. 4:3; Yak. 2:23
- ↑ Kej. 12:3; 18:18; 22:18
- ↑ Ul. 27:26
- ↑ Hab. 2:4; Rm. 1:17; Ibr. 10:38
- ↑ Im. 18:5
- ↑ Ul. 27:26; Gal. 3:10
- ↑ Ul. 21:23 LXX
- ↑ Kis.2:16-18; Yl. 2:28-29
- ↑ sang keturunanmu ... tunggal Secara harfiah dalam bahasa Ibrani, perjanjial Allah mengatakan "kepadamu dan benihmu." Sebenarnya kata 'benih' dalam bahasa Ibrani hampir sama dengan bahasa Indonesia, yakni bentuknya tunggal, tetapi biasanya diartikan jamak. Karena itu, kebanyakan terjemahan PL menggunakan bentuk jamak untuk menerjemahkan ayat-ayat yang memiliki kata itu, seperti Kej. 12:7, 13:15, 17:7, 24:7. Penjelasan ini sengaja dibuat karena pada zaman penulis dan para pembaca pertama, mungkin hampir tidak ada yang mengira bahwa ayat itu memaksudkan Keturunan tunggal. Lihat catatan kaki di Kej. 3:15.
- ↑ malaikatlah yang menyampaikannya ... Perantaraan malaikan untuk menyampaikan hukum Taurat kepada Musa tidak disebut dalam PL, tetapi menjadi ajaran dalam kebudayaan Yahudi. Yang disebutkan dalam PL, Allah mengutus malaikat-Nya untuk menuntun bangsa Israel (lihat Kel. 23:20-23; Yos. 5:13). Ajaran orang Yahudi tentang perantaraan malaikat tersebut dibenarkan dalam Perjanjian Baru (lihat Kis. 7:38, 53; Ibr. 2:2).
- ↑ Mzm. 14:3; 53:4; Rm. 3:9-19; 11:32
- ↑ diangkat menjadi anak-anak Allah Bahasa Yunani menggunakan satu kata yang terjemahan harfiahnya 'pengangkatan anak-anak laki-laki'. Kata tersebut adalah istilah dalam hukum Romawi yang menunjukkan bahwa 'pengangkatan' kita sudah sah secara hukum, dan kita semua diumpamakan sebagai laki-laki karena dalam kebudayaan Romawi hanya anak laki-laki yang berhak mendapat warisan. Kata yang sama digunakan dalam Rm. 8:15; 8:23; 9:4 dan Ef. 1:5.
- ↑ Mrk. 14:36 CK
- ↑ hari-hari ... tahun Perkataan "hari-hari tertentu, bulan, musim, dan tahun" menunjukkan hal-hal yang termasuk dalam hukum Taurat atau kebiasaan orang Yahudi. Karena memang orang Yahudi mempunyai berbagai peraturan dan kebiasaan tentang hari Sabat, perayaan bulan baru, perayaan musim panen dan musim lain, dan perayaan tahun baru. Maksud Paulus dalam ayat ini adalah bahwa orang Kristen di Galatia sudah mempunya kedudukan sebagai anak angkat Allah karena sudah bersatu dengan Kristus. Jadi, melakukan aturan-aturan agama Yahudi ataupun agama lama yang lain tidak akan mempengaruhi kedudukan itu. Bahkan melakukan berbagai syarat agama lama menjadi berbahaya karena bisa membuat seseorang berpikir bahwa dia diselamatkan karena usahanya sendiri.
- ↑ memberikannya untuk saya Karena perkataan ini, banyak penafsir memperkirakan bahwa penyakit Paulus berkaitan dengan mata. Namun hal itu tidak dapat dipastikan, sebab kalimat ini bisa jadi adalah kiasan juga. Meski begitu, Paulus memang pernah menjadi buta (Kis. 9:8, 18)
- ↑ pusat ibadah kita ... Secara harfiah: Yerusalem ... yang adalah ibu kita. Paulus mengumpamakan Hagar sebagai Yerusalem duniawi dan Sara sebagai Yerusalem surgawi. Dalam konteks zaman itu, kota Yerusalem bukan hanya ibukota negara secara politis, tetapi juga pusat keagamaan.
- ↑ Yes. 54:1
- ↑ Gal. 3:6-9
- ↑ Kej. 21:10
- ↑ 1Kor. 5:6-8
- ↑ Im. 19:18; Mat. 22:29; Mrk. 12:31; Yak. 2:8
- ↑ Yoh. 13:34
- ↑ dengan tangan saya sendiri Ini berarti bahwa sebelum bagian terakhir, ada juru tulis yang menuliskan sesuai perkataan Paulus.
- ↑ 2Kor. 5:14-17