Lompat ke isi

Surat Ketua Mahkamah Agung Nomor KMA/419/VII/2001

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Surat Ketua Mahkamah Agung Nomor KMA/419/VII/2001  (2001) 

KETUA MAHKAMAH AGUNG

REPUBLIK INDONESIA

Nomor : KMA/419/VII/2001. Lampiran Prihal : Pl:rmintaan Fatwa Mahkamah Agung.

Jakarla, 23 Jut i 2001 . Kcpada Ylh. SDR. KETUA DEWAN PER\VAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Di J A K ART A .-


Sehubungan dengan sural Saudara tcrtanggat 23 Juli 2001 Nomor : KS.02/3709.A/DPR RI/200I pcrihal pada pokok surat tcrscbut di alas, maka dcngan ini tvlahkamah Agung IU mcmbcrikan pcrtimbangan hukum yang bcrkailan dcngan dikeuarkannya Dckril scbagaimana dinyatakan dalam Maklumat Prcsidcn R.I pada tanggal 23 .Iuli 100 I pukul 01.10 WIB,sebagai bcrikut : I. Hal Pcmbckuan MPR-Rl dan DPR-RI a. Bahwa bcrdasarkan Pcnjclasan UUD 1945 angka VII dibawah sub judul Kedudukan Dcwan Pcrwakilan Rakyat, discbutkan bahwa "Kcdudukan Dcwan Pcrwakilan Rakyat adalah kuat. Dewan ini tidak bisa clibubarkan olch Prcsidcn (berlainan dcng'anSistem Parlementer)." b. Bah\VaPara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat karena kedudukannya adalah juga anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat bcrdasarkan Pasal 2 UUD 1945 bescrta Penjclasan Umum Sub Judul VII dan bcn.lasarkan Bab II Bagian Pertama Pasal 2 UU-RI No.4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan Majclis Pcrmllsyawaratan Rakyat, Dewan Pcrwakilan Rakyat dan Dewan Pcrwakilan Rakyat Daerah. c. Bahwa Presiden yang diangkat olch Majclis, tunduk dan bertanggung jawab kepada Majclis, sebagaimana tcrcantum dalam PenjcIasan Umul11UUD1945Sub Judul III tenlang Kckuasaan Ncgara yang Tcrlinggi ditangan Majelis Pcrmusyawaratan Rakyat. d. Bahwa oleh. karenanya ditinjau dari segi ketentuan hllkum, Prcsidcn tidak clapatmembckukan DPR RI, apalagi membckukan MPR RI. II. Ilal Pcmbcnlukan Badan gllna mcnyelcnggarakan Pemilihan Umum dalam \Vaktu satu tahun : 'Bahwa mcngcnai pembentukan Badan gllna menyclcnggarakan Pl:milihan Umum daIam waktu salu tahun di atas adalah kcwcnangan ... " , Majdis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia bcrdasarkan Kctctapan Majclis Pcnnusyawaratan Rakyat Rcpublik Indonesia Nomor : XIV/MPRlI998 tcntang Pcrubahan dan Tambahan atas Kctctapan Majelis Pcrmusyawaratan Rakyat R.I No.JII/MPRlI988 tentang Pemilihan Umum dan Penanggung Jawab Pcmilihan Umum adalah Presiden, berdasarkan Undang-Undang Nomor: 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum. Ii Hal Pcmbckuan Partai Golongan Karya sambi! menunggu putusan Mahkamah Agung R.I : a. Bahwa kcwcnangan mcmbckukan Parlai Polilik ada pada Mahkamah Agung R.I berdasarkan Pasal 17ayat (2) Undang-Undang RI Nomor : 2 Tahun 1999tcnlang Partai Politik. h. Bqhwa tindakan mcmbckukan Partai Golongan Karya olch Pn:sidcn, merupakan tindakan meneampuri kcwenangan 13adanPeradilan, scbab lcntang masalah dibckukan atau tidak dibckukannya Partai Golongan Karyajustru pada saat ini sedang dalam proses pcradilan di Mahkamah Agung. e. I3ahwasclain daripada itu, dalam til'ldakanPresiden membckukan Parlai Golongan Karya tidak dijclaskan seeara eermat tentang pertimbangan yang mcnjadi alasan Partai tcrscbut harus dibekukan, berlentangan dengan asas hukum yang berlaku dalam Hukum Administrasi Negara bahwa kcputusan administratif hanls didasarkan pada motivasi dan pcrtimbangal1hukum yangjclas. d. Bahwa pada dasarnya pcmakaian istilah "Maklumat" dalam Pidalu Prcsidcn tanggal 23 Juli 2001 pukul 01. IO WII3 tcrsebut tidaklah tcpal scbab dalam tata urutan pcrundang-undangan menurut hukum kctatancgaraan kita tidak dikcnal suatu produk hukum yang discbul. fvtaklumat(vide Kctctapan MPR Nomor : III/MPRI2000). c. l3ahwaoleh karenanya tindakan pembekuan Partai Golongan Karya okh Prcsidcn adalah bertentangan dengan Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor : 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik, schingga dcngan dcmikian pcmbckuan tcrscbut tidak bcrkckuatan hukum. Alas dasar pcrtimbangan-pertimbangan hukum tcrsebut diatas, Mahkamah Agung R.I bcrpendapat, bahwa dikeluarkannya Oekrit Prcsiden scbagaimana dinyatakan dalam Maklumal Prcsidcn R.I tcrscbut diatas bcrtentangan dengan hukum. Dcmikianlah pcrtimbangan hukum Mahkamah Agung R.I dan harap dijadikan maklum.

KETUA KAMAH AGUNG

ttd.

BAGIR MANAN


Tembusan : I, Ylh. Pimpinan MPR RI. II, :\rsip. ...