Sajak Selatan
Buat Y.Y
Ia lepas topi kepada burung-burung
dan sore hari orang Samarkand
Ia lihat matahari menitipkan parasnya pada pualam
Asar lewat, sekelebat
asar seorang komisar
ketika bayang dan cahaya yang silau
saling memburu
di madrasah biru
Ia dengar surah
seperti Tuhan belum pernah
dikalahkan
seperti desau kapas
dari ladang pedalaman
Tapi di dalam balai ada orang nyanyi, kisah caravan
dan sajak orang Bukhara
yang mereka bacakan, mereka bacakan, sampai
Lenin-Lenin plastik
leleh di aula
dan orang terdiam
dalam perjamuan
Barangkali ia dengar juga bunyi esok
yang lain lagi?
Bunyi waktu, yang seperti pisau,
bunyi mimpi yang robek,
bunyi malam yang kadang sampai
di langit Uzbek?
Ia lihat burung-burung bertambah hitam,
hinggap,
seperti tirai.
Di malam itu ditulisnya surat
(meski ia tak tahu di mana kau, Yevgeny),
“Di Samarkand sesuatu terlindung di kedap daun,
aku melihatnya
di pohon-pohon lampai.”