Pedoman Umum Ejaan Bahasa Minangkabau/Bab 1

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

I. PEMAKAIAN HURUF

A. Abjad

Abjad yang digunakan dalam bahasa Minangkabau terdiri atas huruf-huruf berikut. Nama tiap huruf disertai di sebelahnya.

Huruf Nama Huruf Nama
A a a N n en
B b be O o o
C c ce P p pe
D d De Q q ki
E e e R r er
F f ef S s es
G g ge T t te
H h ha U u u
I i i V v fe
J j je W w we
K k ka X x eks
L l el Y y ye
M m em Z z zet

B. Vokal

Huruf Contoh Pemakaian
Di Depan Di Tengah Di Belakang
a aleh langik paga
e elok tandeh sate
i iko kilek padi
o ota lompek baro
u ubek luko pagu
C. Diftong
Huruf Contoh Pemakaian
Di Depan Di Tengah Di Belakang
ai - bansaik kanai
au aula saudaga lapau
ia - caliak kusia
oi oi - ohoi (kata seru)
ua - kanduang batua
ui - jangguik -

Catatan:

Diftong yang dieja au, ua, ai, ia, oi, dan ui dilafalkan sebagai vokal yang diikuti oleh bunyi konsonan luncur (semivokal) w dan y. Jadi, diftong bukanlah gabungan dua vokal. Istilah semivokal yang kadang-kadang dipakai untuk w dan y sudah menunjukkan bahwa kedua bunyi ini bukan vokal. Bandingkanlah perbedaan lafal antara ambalau 'embalau', batua 'betul', turuik 'turut', kanai 'kena', bibia 'bibir', dan ohoi (au, ua, ai, ia, dan oi di sini termasuk diftong) dan mau 'jinak', tuah 'tuah', kuih, kuih 'gigit', kanai 'ingati', bia 'biar', dan koi 'ternpat tidur' (au, ua, ui, ai, ia, dan oi di sini merupakan deretan vokal).

D. Konsonan

Huruf Contoh Pemakaian
Di Depan Di Tengah Di Belakang
b basuah labo rabab
c cameh kaco -
d darek randang akad
f fajar ufuk saf
Huruf Contoh Pemakaian
Di Depan Di Tengah Di Belakang
g gadang jaguang -
h hak maha galah
j japuik janjang -
k kacak lakek lamak
l laruik maleh gol
m manih lamang balam
n namo paneh alun
p patuik lapau lap
q Quraan - -
r rancak parak kadar
s salang kasek kas
t tangguak lerai salar
w wakatu awak -
y yakin buyuang -
z zat azan -

Catatan: Huruf q, v, dan x khusus untuk nama dan keperluan ilmu.

E. Gabungan Huruf Konsonan

Di dalam bahasa Minangkabau terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yakni kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi.

Gabungan Huruf Konsonan Contoh Pemakaian dalam Kata
Di Awal Di Tengah Di Akhir
kh khalik akhlak -
ng ngilu angek gadang
ny nyalo anyia -
sy syahdu musyawarah -
F. Pemenggalan Kata
1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.
a. Jika di tengah kata terdapat dua vokal yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua vokal itu.
Misalnya: bu-ang
Ia-uik
Sa-ik
Huruf diftong ai, au, ua, ia, oi, dan ui tidak pernah diceraikan sehingga pemenggalan kata tidak dilakukan di antara kedua huruf itu.
Misalnya: ka-la-mai bukan ka-la-ma-i
au-la bukan a-u-la
kan-duang bukan kan-du-ang
ca-diak bukan ca-di-ak
ba-luik bukan ba-lu-ik
am-boi bukan am-bo-i
b. Jika di tengah kata tersebut terdapat konsonan di antara dua vokal, pemenggalan dilakukan sebelum konsonan itu.
Misalnya: ba-na
ka-lu
se-so
Gabungan huruf ng, ny, sy, dan kh tidak diceraikan karena melambangkan satu konsonan sehingga pemenggalan kata terdapat sebelum atau sesudah pasangan huruf itu.
Misalnya: ang-ko
nyi-nyia
mu-sya-wa-rah
akh-lak
c. Jika di tengah kata terdapat dua konsonan atau lebih yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara konsonan pertama dan kedua.
Misalnya: ban-ta
lan-tai
sam-pai
kon-tak
kon-tro-le
2. Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk, dan partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya dapat dipisahkan dari kata dasarnya.
Misalnya: ba-tukang
ma-ngecek
pal-lah
pa-rantau-an
ta-kana
Catatan:
a. Bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya tidak dipengal.
Misalnya: bara-ja seharusnya ba-raja
maa-giahan seharusnya ma-agiah-an
taka-na seharusnya ta-kana
b. Akhiran -i tidak dipenggal. (Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab IV, Pasal E, Ayat 1.)
c. Pada kata yang berimbuhan sisipan, pemenggalan kata dilakukan sebagai berikut.
Misalnya: ga-ri-gi
ga-lan-tuang
ga-mu-mah
3. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan (a) di antara unsur-unsur itu atau (b) pada unsur gabungan itu, sesuai dengan kaidah 1a, 1b, dan 1c di atas.
Misalnya: bio-grafi bi-o-gra-fi
foto-grafi fo-to-gra-fi
intro-speksi in-tro-spek-si
kilo-gram ki-lo-gram
pasca-panen pas-ca-pa-nen

G. Nama Diri

Penulisan nama geografi, nama orang, badan hukum, dan nama diri yang sudah lazim disesuikan dengan ejaan bahasa Minangkabau, kecuali jika ada pertimbangan khusus.

Misalnya: Ampek Angkek Canduang
Kototuo
Limo Puluah Koto
Padanglaweh
Pandaisikek
Tabekpatah
Gunuang Marapi
Gunuang Sago
Dawak Marajo