Lompat ke isi

Panca Sila dalam Sajak

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Panca Sila dalam Sajak  (1966) 
oleh Aldian Aripin


Azan dan lonceng gereja
Kelenteng dan perasapan dupa
Terjalin mesra dalam satu makna:
Ketuhanan Yang Mahaesa

Warna putih dan merah
Sejarah dan dan tetesan darah
Jiwa dan bahasa
Adalah milik dan kebanggaan bersama

Derap dan langkah kaki
Dari rakyat yang berani
Menumpas kezaliman
Dan menendang tirani
Dari mimbar kedaulatan

Karena manusia di mana-mana
Adalah saudara seibu-sebapa
Yang bermula pada hikah Ilahi
Menjelma ke dalam putihnya hati nurani

Dan kitalah itu, jutaan rakyat
Pewaris yang sah dari tanah air ini
Yang harus membina dengan tabah dan berani
Kebenaran, keadilan dan kesejahteraan.


1966.