Kampung

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

Kalau aku pergi ke luar negeri, dik
karena hawa di sini sudah pengap oleh pikiran-pikiran beku.
Hidup di negeri ini seperti di dalam kampung
Di mana setiap orang ingin bikin peraturan
mengenai lalulintas di gang, jaga malam, dan daftar diri di
kemantren.

Di mana setiap orang ingin bersuara
dan berbincang tentang susila, politik, dan agama
seperti soal-soal yang dikuasai.
....
Kalau aku pergi ke luar negeri, dik
Karena aku ingin merdeka dan menemukan diri.

(Simphoni, 1957)