Kami Perkenalkan/Sedjarah Hidup Pedjabat-Pedjabat Tinggi

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Kami Perkenalkan
Sedjarah Hidup Pedjabat-Pedjabat Tinggi

SEDJARAH HIDUP

PEDJABAT-PEDJABAT TINGGI R. I.


Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara

Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Tengah

Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Selatan

Gubernur Kepala Daerah Propinsi Djawa Barat

Gubernur Kepala Daerah Propinsi Djawa Tengah

Gubernur Kepala Daerah Propinsi Djawa Timur

Sri Sultan Kepala Daerah lstimewa Jogjakarta

Gubernur Kepala Daerah Propinsi Kalimantan

Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sulawesi

Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sunda Ketjil

Gubernur Kepala Daerah Propinsi Maluku

Wali Kota Kepala Daerah Djakarta Raya



AMIN. Mr. Soetan Muhammad

Dilahirkan di : Lho'Nga, (Atjeh) pada tanggal 22 Pebruari 1906.

Pendidikan : Rechts-Hogeschool di Djakarta.

Anggota partai : tidak berpartai.

Kedudukan sekarang: Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : sedjak tahun 1934 - 1945 ia bekerdja selaku Pengatjara dan Procureur di Kutaradja. Kemudian, selaku Sinpankan di Sigli.

Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, jaitu tahun 1946 - 1949, djabatan-djabatan jang dipegangnja antara lain selaku : Kepala Kehakiman Daerah Atjeh dan Wakil Ketua Komite Nasional Daerah Atjeh ; Gubernur Muda Sumatera Utara ; Hakim Mahkamah Agung untuk Sumatera dan sebagai Komisaris Pemerintah Pusat.

Pada tahun 1950 selaku anggota Panitia Pengleburan Negara Sumatera Timur. Dari tahun 1951-1953, sebagai Pengatjara dan Procureur di Djakarta. Pada bulan Oktober 1953, diangkat sebagai Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara.

Pergerakan : pernah duduk dalam pimpinan ,,Jong Sumatranen Bond”:,,Indonesia Muda” dan Perhimpunan ,,Peladjar Indonesia” (Indonesische Studenten Unie). Sebelum pendudukan Djepang di Indonesia ia mendjadi anggota ,,Parindra”.

RUSLAN MULJOHARDJO

Dilahirkan di : Ambarawa pada tanggal 7 Desember 1903.

Pendidikan : A.M.S. Jogjakarta dan Bestuurs-academie di Djakarta.

Anggota partai : Madjelis Sjuro Muslimin Indonesia (MASJUMI)

Kedudukan sekarang: Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Tengah.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : sedjak tahun 1924 - 1942, bekerdja dalam kepamongpradjaan. Kemudian, pernah bekerdja sebagai Mantri Polisi di Surabaja. Waktu pendudukan Djepang, bekerdja sebagai pamongpradja di Bodjonegoro.

Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946 ia diangkat selaku Bupati diperbantukan pada Gubernur Djawa Tengah di Magelang. Tidak lama kemudian diangkat sebagai Residen.

Dengan rentjana Pemerintah Pusat tentang penghapusan keresidenan dan kewedanaan, pada tahun 1948 ia dipindahkan ke Bukittinggi dan diangkat sebagai Residen diperbantukan pada Komisaris Pemerintah Pusat untuk Sumatera.

Dalam tahun 1949 - 1950, sebagai Residen diperbantukan pada Kementerian Dalam Negeri di Jogjakarta dan Residen diperbantukan pada Gubernur Djawa Barat; Residen Koordinator di Kalimantan Timur dan selandjutnja diangkat sebagai Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Tengah.

ISA, Dr. Mohamad

Dilahirkan di : Bindjai, Sumatera Utara pada tanggal 4 Djuni 1908.

Pendidikan : A.M.S. dan S.T.O.V.I.A. di Surabaja.

Anggota partai : Partai Nasional Indonesia (P.N.I.)

Kedudukan sekarang: Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Selatan.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : setelah lulus dari sekolah, ia dipekerdjakan sebagai guru di STOVIA. Kemudian pindah ke Palembang dan membuka praktek dokter gigi partikelir. Dimasa pendudukan Djepang, ia bekerdja sebagai Kepala Kantor Syu Sangi Kai dan selaku Penasihat Sangyobu. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia memegang beberapa djabatan, antaranja: sebagai Wakil Kepala Kemakmuran; Kepala Kantor Minjak; Pemimpin Umum Perusahaan Minjak R.I., dan kemudian berturut-turut sebagai Residen Palembang. Tidak lama kemudian, diangkat sebagai Wakil Gubernur Muda Sub. Propinsi Sumatera Selatan, Gubernur Muda Sub. Propinsi Sumatera Selatan ; tahun 1948 - 1950; Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Selatan merangkap Penasehat Gubernur Militer; Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Selatan dan Komisaris Pemerintah R.I.S. untuk Negara Sumatera Selatan : anggota Local Joint Committee ; anggota P.P.N. di Panitia Militer dan Keamanan serta Penasihat Koordinator Keamanan Sumatera Selatan. Lahirnja Negara R.I.S. untuk kemudian Negara Kesatuan, ia tetap mendjabat Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Selatan. Disamping itu pernah mendjadi Ketua K.N.I. Wakil Ketua B.P.D.P.R. Palembang dan anggota D.P.R. Propinsi Sumatera Selatan.

Pergerakan : waktu masih sekolah ia turut J.I.B., ,,Indonesia Muda” (Sum. Timur) : Ketua Tjabang ,, Parindra” Palembang dan didjaman R.I. sebagai Ketua Umum Pengurus Besar P.P.M.


51

HARDJADINATA, Rd. Sanoesi

Dilahirkan di : Sukawening, Tjibatu Garut pada tanggal 24 Djuni 1914.

Pendidikan : H.I.K. tahun 1936.

Anggota partai : Partai Nasional Indonesia (P.N.I.)

Kedudukan sekarang : Gubernur Kepala Daerah Propinsi Djawa Barat.

Pekerdjaan dan pengalaman jg. lampau : sedjak keluar dari sekolah ia bergerak aktip dalam lapangan perguruan, diantaranja di Perguruan Muhammadijah dan Perguruan Pasundan. Didjaman Djepang bekerdja pada P.P.I.B. (Pembantu Organisasi Perekonomian Indonesia) ; Pemimpin Sangyo Kumiai Rongo Kai dan Singko Kai.

Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tahun 1945 - 1951, ia bekerdja sebagai Pegawai Tinggi diperbantukan pada Kementerian Dalam Negeri di Jogjakarta selaku Wakil Kepala Bagian Politik ; Pegawai Tinggi diperbantukan pada Residen Madiun dan kemudian sesudah perdjandjian K.M.B. ditanda tangani diangkat mendjadi Residen Priangan. Anggota pengurus harian Komite Nasional Indonesia Priangan ; anggota badan Eksekutip D.P.R. Priangan sebagai kelandjutan dari K.N.I. Priangan. Selandjutnya, selaku Gubernur Kepala Daerah Propinsi Djawa Barat.

Pergerakan ; sedjak tahun 1943, ia aktip dalam gerakan pemuda „Jeugd Organisatie Pasundan”, organisasi „Pagujuban Pasundan” dan Pemimpin Badan Pembantu Keluarga Korban Perdjuangan.


BOEDIONO, Raden.

Dilahirkan di : Bodjonegoro pada tanggal 10 Oktober 1905.

Pendidikan : O.S.V.I.A. Probolinggo dan Bestuurs-academie di Djakarta tahun 1940.

Anggota partai : tidak berpartai.

Kedudukan sekarang : Gubernur Kepala Daerah Propinsi Otonom Djawa Tengah.

Pekerdjaan dan pengalaman jg. lampau : sedjak tahun 1930 - 1939, pertama ia bekerdja pada Djawatan Pangreh Pradja Propinsi Djawa Timur kemudian ber-turut2 memegang djabatan-djabatan sebagai: AIB dalam Daerah Karesidenan Veldpolitie Kepandjen. Selandjutnja pada: Gewestelijke Recherche di Probolinggo; Asisten Wedono Negadjum dan Asisten Wedono Kraton, Pasuruan. Selama pendudukan djepang, ia diangkat sebagai wakil Sontyo Patalan Probolinggo, Probolinggo Kenyakusho dan Kraksaan Sontyo. Terachir sebagai Sukapura Guntyo. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sebagai anggota K.N.I.P. Djakarta, diperbantukan pada Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri. Sedjak bulan Agustus 1946 - 1950, sebagai Residen Banjumas; Gubernur Djawa Tengah disamping bertugas sebagai Komisaris Pemerintah Urusan Pemerintahan Djawa Tengah. Dengan lahirnja R.I.S., dibebaskan sebagai Gubernur untuk kemudian setelah Negara Kesatuan R.I. terwudjud diangkat kembali selaku Gubernur, Kepala Daerah Propinsi Otonoom Djawa Tengah.



SAMADIKUN

Dilahirkan di : Djombang, Surabaja pada tanggal 8 Maret 1902.

Pendidikan : O.S.V.I.A. dan Bestuurschool.

Anggota partai : tidak berpartai.

Kedudukan sekarang : Gubernur Kepala Daerah Propinsi Djawa Timur.

Pekerdjaan dan pengalaman jg. lampau : setelah tamat dari sekolah, ia ditempatkan selaku Gaib pada Kontrolir Lamongan dan kemudian dipindahkan ke Kawedanan Djaba Surabaja. Sedjak tahun 1924 - 1938, ia banjak mentjurahkan tenaganja dalam kepamong-pradjaan. Setelah melalui beberapa djabatan sebagai Asisten Wedana dan Wedana diperbantukan pada Bupati Kediri, achirnja diangkat sebagai Patih Kediri. Didjaman Pemerintahan Djepang, ia diangkat untuk mendjabat Bupati Blitar. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946, ia terpilih untukmenduduki korsi Menteri Muda Dalam Negeri dan Kabinet Sjahrir ke-II.

Pada tahun 1949, ia ditundjuk selaku Gubernur Kepala Daerah Propinsi Djawa Timur menggantikan Dr. Murdjani.

HAMENGKU BUWONO IX G.R.M. DORODJATUN

Dilahirkan di: Jogjakarta pada tahun 1912.

Pendidikan: H.B.S. di Negeri Belanda dan menuntut ilmu hukum pada Universitet Leiden untuk beberapa tahun.

Anggota partai: tidak berpartai.

Kedudukan sekarang: Sri Sultan Kepala Daerah lstimewa Jogjakarta.

Pekerdjaan dan pengalaman jg. lampau:

dengan tidak dapat menamatkan peladjarannja dinegeri Belanda, ia terpaksa kembali ke Indonesia untuk menggantikan ajahnja sebagai Sultan Daerah Istimewa Jogjakarta.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan ia aktip dalam perdjuangan, diantaranja pernah mendjabat Menteri Negara dalam Kabinet Sjahrir dan Amir Sjarifuddin dan jang kemudiannja diangkat sebagai Djenderal Majoor T.R.I. (Tentara Republik Indonesia).

Sedjak tahun 1946 - 1949 ia mendjadi Gubernur Militer Daerah Militer Jojakarta; Menteri Negara dalam Kabinet Presidentil Drs. Moh. Hatta dan ber-turut2 sebagai Menteri Negara Koordinator Keamanan untuk kemudian Menteri Pertahanan merangkap Koordinator Keamanan Dalam Negeri dalam Kabinet Presidentil Drs. Moh. Hatta. Tertjapainja persetudjuan Rum-Rooyen, ia ditundjuk sebagai Koordinator penjelengaraan pengembalian Pemerintah R.I. ke Jogjakarta. Dalam pada itu, iapun memegang peranan penting dalam peristiwa Penjerahan Kedaulatan. Terbentuknja R.I.S. terpilih sebagai Menteri Pertahanan. Kemudian, sebagai Wakil Perdaa Menteri dalam Kablnet Moh. Natsir.

Dalam Kabinet Wilopo, ia menduduki korsi Menteri Pertahanan.


MOERDJANI, Dr.

Dilahirkan di: Tulungagung pada tanggal 18 Djuli 1905.

Pendidikan: Arts-diploma tahun 1930.

Anggota partai: Partai Nasional Indonesia (P.N.I.)

Kedudukan sekarang: Gubernur Kepala Daerah Propinsi Kalimantan.

Pekerdjaan dan pengalaman jg. lampau:

pernah bekerdja sebagai dokter rumah sakit djiwa di Magelang. Karena aktivitetnja dalam lapangan politik, pada tahun 1934, ia dipindahkan ke Negara, Bali. Di Negara, ia mendirikan Sekolah Taman Siswa. Untuk mendjamin ,,rust en orde", ia hendak dipindahkan ke Irian, tapi ditolaknja dengan meletakkan djabatannja dan membuka praktek dokter partikelir di Bandung. Disamping itu, ia memimpin poliklinik Muhammadijah dan rumah sakit Islam di Tjiparai. Waktu pendudukan Djepang, diangkat sebagai Kontyo Indramaju. Sedjak tahun 1945-l949; sebagai Wakil Residen, kemudian Residen Indramaju; Gubernur Djawa Barat, Gubernur Djawa Timur (tahun 1947), dan kemudian pada bulan Pebruari 1949 ditawan oleh tentara Belanda. Dalam perundingan Rum-Rooyen, duduk selaku Ketua Local Joint Comittee dan Penasihat dari Central Joint Board. Pada tahun 1950, diangkat selaku Gubernur Kepala Daerah Propinsi Kalimantan.

Pergerakan: pernah mendjadi anggota ,,Jong Java", ,,Indonesia Muda" dan ,,Jong Islamietenbond". Disamping itu aktip sebagai Pemimpin Perkumpulan Djuru-rawat; anggota pengurus P.B.I. Magelang, Pemimpin Persatuan Sopir Semarang dan Magelang (th. 1932); Ketua Tjabang dan Komisaris Daerah ,,Parindra" Djawa Barat dan Komisaris ,,Surjawirawan" Daerah Djawa Barat. Didjaman Djepang sebagai Ketua ,,Putera" Priangan Syuu, disamping sebagai anggota Sangi Kai Priangan Syuu.



LANTO DAENG PASEWANG

Dilahirkan di: Djeneponto, Sulawesi tanggal 3 Djuli 1900.

Pendidikan: MOSVIA Makassar dan Bestuursschool Djakarta.

Anggota partai: Partai Kedaulatan Rakjat (P.K.R.)

Kedudukan sekarang: Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sulawesi.

Pekerdjaan dan pengalaman jg. lampau:

setelah lulus duri Sekolah di Djakarta, ia diangkat selaku Kepala Djaksa di Ambon. Tapi, pengangkatan ini tidak dapat diwudjudkan berkenaan dengan politik Pemerintah Hindia Belanda alm. Achirnja, dalam tahun 1936 diangkat djuga sebagai Kepala Djaksa dengan kedudukan di Makassar. Didjaman pendudukan Djepang, ia mendjabat Pegawai Tertinggi Kepulisian untuk Sulawesi. Pada waktu revolusi, bersama2 dengan Dr. Ratulangi diasingkan ke Seruni.

Setelah dibebaskan dari pembuangan, pada bulan Pebruari 1948 diperbolehkan pergi ke Jogjakarta. Dalam bulan September 1949 kembali ke Makassar dan setahun kemudian terpilih menjadi anggota parlemen N.I.T. dalam memimpin fraksi Kesatuan. Dalam Kabinet N.I.T. Putuhena, ia memangku djabatan Menteri Dalam Negeri jang waktu pendaratan T.N.I. duduk dalam Panitya Penjelenggaraan Pemerintah Peralihan.

Pergerakan: sebelum perang pasifik ia mentjurahkan tenagnja dalam lapangan sosial dan terkenal sebagai salah seorang pemuka Muhamadijah jang aktip. Setelah kembali dari pembuangan di Seruni, ia memasuki gerakan P.K.R. sebagai Ketua Pengurus Besar.

SARIMIN REKSODIHARDJO

Dilahirkan di: Kalidesel, Wonosobo pada tanggal 17 Djuli 1905.

Pendidikan: O.S.V.I.A. Magelang, Bestuursschool dan Bestuurs academie di Djakarta.

Anggota partai: Partai Nasional Indonesia (P.N.I.)

Kedudukan sekarang: Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sunda Ketjil.

Pekerdjaan dan pengalaman jg. lampau: sedjak tahun 1942 - 1946, ia memulai djabatannja dalam Kepamongpradjaan dengan pangkat A.I.B. Kemudian, diangkat sebagai Bupati di Keresidenan Banjumas, Semarang dan Pekalongan.

Sedari tahun 1946 - 1952, ia pernah mendjabat Kepala Bagian Agraria Kementerian Dalam Negeri R.I. di Purwokerto, Jogjakarta dan Djakarta disamping tugasnja selaku Ketua Panitia Penghapusan Negara Sumatera Timur; Ketua Panitia Pembentukan Propinsi Sumatera Utara dan kemu dian sebagai Acting Gubernur Sumatera Utara di Medan. Pada bulan April 1952, diangkat sebagai pemangku djabatan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sunda Ketjil dan achirnja sebagai Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sunda Ketjil.



LATUHARHARY, Mr. J.

Dilahirkan di: : Sanarua pada tanggal 6 Djuli 1900.

Pendidikan: : Facultet Bag. Hukum Universitet Leiden.

Anggota partai: : Persatuan Indonesia Raya (P.I.R.)

Kedudukan sekarang: Gubernur Kepala Daerah Propinsi Maluku.

Pekerdjaan dan pengalaman jg. lampau: antara tahun 1928 - 1942 pernah bekerdja pada A.I.B. Dewan Djustisi Surabaja; Ketua Pengadilan Negeri di Kraksaan : Pengatjara di Malang, dimana ia duduk pula sebagai anggota Dewan Propinsi Djawa Timur.

Dengan berkuasanja Djepang di Indonesia, ia bekerdja sebagai pegawai untuk Urusan Dalam Negeri dari Pemerintah Djepang di Indonesia. Kemudian, setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, diangkat sebagai Gubernur Maluku Pemerintah R.I. Sedjak tahun 1947 - 1950 duduk sebagai anggota Delegasi Republik Indonesia : Pegawai Tinggi, dan Gubernur diperbantukan pada Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Dalam Negara R.I.S. ia duduk sebagai anggota D.P.R. R.I.S. selaku Wakil Republik Indonesia. Dalam Negara Kesatuan sebagai anggota D.P.R. R.I. jang kemudian dinon-aktipkan karena pengangkatannja sebagai Gubernur Kepala Daerah Propinsi Maluku.



SUDIRO

Dilahirkan di: Jogjakarta pada tanggal 24 April 1912.

Pendidikan: H.K.S.

Anggota partai : Partai Nasional Indonesia (P.N.I.)

Kedudukan sekarang: Gubernur Kepala Daerah Propinsi Djakarta-Raya..

Pekerdjaan dan pengalaman jg. lampau: setelah keluar sekolah, ia mendjabat Direktur MULO Kweekschool Budi Utomo Madiun dan kemudian selaku Ketua Umum Perguruan Nasional Taman Siswa seluruh Keresidenan Madiun.

Sedjak tahun 1938 hingga dekatnja keruntuhan Djepang, ia bekerdja dalam lapangan partikelir.

Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia ditugaskan membantu pemerintah Daerah Surabaja dibawah pimpinan R.P. Soeroso dan Gubernur Soerjo alm. Pada bulan Djuli 1946 - 1948 dilantik oleh Presiden selaku Wakil Residen Surakarta. Kemudian, sebagai Residen Surakarta. Dalam peristiwa ,,Madiun" ia dimiliteriseer dengan tugas mengkonsolideer Pemerintah Sipil di-daerah Keresidenan Surakarta, Semarang dan Pati.

Waktu agresi ke-II, ia aktip sebagai Residen Gerilja dan memimpin pemerintahan mobil diluar kota, merangkap Wali Kota Surakarta.

Sedjak tahun 1949 - 1951 diangkat selaku Residen Madiun. Kemudian, dalam waktu singkat didetasir sebagai Residen Besuki. Achirnja didetasir ke Kementerian Dalam Negeri guna mempeladjari soal mengenai Sulawesi dan Maluku. Pada bulan Djuni 1951, ia diangkat sebagai Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sulawesi jang kemudian pada achir tahun 1953 diangkat selaku Wali Kota Kepala Daerah Djakarta-Raya.

KEPALA
DJAWATAN KEPULISIAN NEGARA



SOEKANTO TJOKRODIATMODJO, Raden Said

Dilahirkan di : Bogor pada tanggal 7 Djuni 1908.

Pendidikan : H.B.S., Rechts-Hogeschool (C.I.) dan Sekolah Pulisi.

Anggota partai : ---.---

kedudukan sekarang : Kepala Djawatan Kepulisian Negara.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : mulai tahun 1930 hingga 1936, ia bekerdja sebagai Aspiran Komisaris pada Sekolah Pulisi; berturut-turut sebagai Komisaris Pulisi kl-3 di Semarang dan Purwokerto, jang selandjutnja dinaikkan pangkatnja sebagai Komisaris Pulisi kl-2. Antara tahun 1940-1942, ia diangkat pula sebagai Adjun Technis Leider Veld-politie di Bandjarmasin. Jang selandjutnja sebagai Komisaris Pulisi kl-1 dengan kedudukan sebagai Guru di Sekolah Pulisi Sukabumi. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia diangkat sebagai Kepala Djawatan Kepulisian Negara R.I.
Lahirnja Negara R.I.S. untuk selandjutnja Negara Kesatuan pada tang kal 17 Agustus 1950, ia tetap menduduki djabatan Kepala Djawatan Kepulisian Negara. Pada bulan September 1948, ia ke Luar Negeri guna mempeladjari soal jang berhubungan dengan tugasnja dalam lapangan kepulisian.


55