Halaman ini belum diuji baca
Lampiran I
JARINGAN JALAN ASIA
- Jaringan Jalan Asia melingkupi rute jalan internasional di wilayah penting di kawasan Asia, termasuk rute jalan yang secara jelas melintasi lebih dari satu subregional seperti Asia Timur dan Timur Laut, Asia Selatan dan Barat Daya, Asia Tenggara, Asia Utara dan Asia Tengah; rute jalan di dalam subregional termasuk yang menghubungkan subregional yang berbatasan; dan rute jalan di dalam wilayah Negara anggota yang memiliki akses ke (a) ibukota negara; (b)kawasan pusat industri dan pertanian; (c) pelabuhan sungai, laut dan bandar udara utama; (d) depo dan terminal kontainer utama; dan (e) pusat daerah wisata utama.
- Nomor rute diawali dengan huruf "AH" yang merupakan singkatan dari"Asian Highway" yang diikuti dengan satu, dua, atau tiga digit nomor.
- Nomor rute tunggai mulai dari 1 sampai dengan 9 digunakan dalam rute Jalan Asia yang secara jelas melewati lebih dari satu subregionai;
- Nomor rute dua atau tiga digit digunakan untuk menandakan rute yang berada didalam sub regional, termasuk rute yang menghubungkan subregional yang berbatasan, dan rute jalan yang berada di dalam witayah Negara anggota sebagaimana dijelaskan berikut ini:
- (a.) Nomor rute 10 - 29 dan 100 - 299 dialokasikan untuk subregional Asia Tenggara yang meliputi Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam;
- (b.) Nomor rute 30 - 39 dan 300 - 399 dialokasikan untuk subregional Asia Timur dan Timur Laut yang meliputi Cina, Republik Rakyat Demokratik Korea Utara. Jepang, Mongolia, Republik Korea Selatan, dan Federasi Rusia[1] (Timur Jauh);
- (c.) Nomor rute 40 - 59 dan 400 - 599 dialokasikan untuk subregional Asia Selatan yang meliputi Banglades, Bhutan, India, Nepal,Pakistan, dan Sri Lanka;
(d.) Nomor rute 60 - 89 dan 600 - 899 dialokasikan untuk subregional Asia Utara, Tengah dan Barat Daya yang meliputi Afganistan, Armenia, Azerbaijan, Georgia, Republik Islam Iran,
- ↑ Federasi Rusia dimasukkan dalam 2 subregional dengan tujuan untuk menentukan nomor rute karena wilayah geografisnya