Halaman:Warisan Seorang Pangeran 01.pdf/4

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Hari masih pagi ketika angin musim Tjioe — musim rontok —mendesir disebuah djalan ketjil disuatu desa dalam ketjamatan Kim-tan dipropinsi Kang-souw. Disitu tampak dua orang tengah melakukan perdjalanan. Orang jang disebelah kiri, jang usianja kurang lebih limapuluh tahun, dandan sebagai seorang sasterawan. Dengan pakaiannja. jang sudah tua, ia mirip seorang guru sekolah jang telah meletakkan djabatannja. Jang dikanan adalah seorang muda umur duapuluh_tudjuh atau duapuluh-delapan tahun, badjunja kasar, sepatunja tjauw-ee — sepatu rumput — dan dandanannja mirip seorang tani, akan tetapi ia bertubuh kekar dan wadjahnja terang, hingga siapa memperhatikannja pasti menerka ia bukan sembarang petani.

Kedua orang ini masing² menggendong buntalan ringkas dipundaknja. Mereka berdjalan dengan tenang, bagaikan sedang pesiar dan siorang tua tiap² kali menundjuk sana dan menundjuk sini, menerangkan sesuatu kepada sianak muda.

Tak lama maka tampak samar² sebuah kampung didepan mereka. Mengawasi kampung itu, agaknja sianak muda menjangsikan sesuatu,

„Bagaimana ...... apakah kita telah sampai, sha-tjek ?” (paman ketiga) tanjanja.

Siorang tua jang dipanggil sha-tjek itu — paman jang nomor tiga — menggelengkan kepala, lalu ia menghela napas.

„Bukan", sahutnja pelahan. ,Itu adalah dusun Ie_sia. Masih tudjuh atau delapan lie lagi untuk sampai di Lek-tiok-tong kita. Hanja dulu pangeran Tiong Ong pernah mendirikan kubu² tentaranja disini ........."

Ia menjebut „dulu” sedang sebenarnja baru berselang tiga tahun sedjak Pangeran Tiong Ong itu bersanggerah didusun tersebut. Pangeran itu adalah Lie Sioe Seng, panglima berdjasa dari Ang Sioe Tjoan, pemimpin utama dari pergerakan Thay Peng Thian Kok (Taiping). Lie Sioe Seng berkorban ditangan musuh.

Anak muda itu mengawasi terus kampung itu. Perhatiannja nampak lébih² tertarik. Ada pengaruh apa² jang seperti menariknja.

Ketika kemudian sang Batara Surya telah naik semakin tinggi, mereka sudah melewati dusun Ie-sia itu, dan mereka lantas berada

1