selenggarakan dengan mengadakan batas² maximum dan minimum milik tanah, dan maximum penguasaan tanah orang lain dan dengan melaksanakan prinsip Tanah untuk Tani.
2. mengakui Hak Milik tanah, sebagai hak jang terkuat dan terpenuh jang berfungsi Sosial.
3. memperbaiki keadaan Sosial dan Ekonomi rakjat Tani untuk mentjapai taraf penghidupan jang lebih tinggi dan lajak.
4. memperkembangkan usaha rakjat jang berbentuk koperasi pertanian dan mempertinggi produksi nasional dan Pen dapatan Nasional.
5. mengachiri systeem² tuan-tuan tanah dan lain² systeem pemerasan seperti :
- penghapusan tanah² Partikelir (Particuliere Landerijen).
- meniadakan pemilikan tanah besar (groot-grondbezit) jang terang merugikan kepentingan rakjat.
- meniadakan usaha² pertanian jang bersifat monopoli , dan mengatur perdjandjian bagi-hasil, gade, sewa tanah dsb. jang masih mengandung unsur² pemerasan.
- mentjegah adanja akumulasi tanah disatu tangan disatu pihak dan dilain pihak mendjaga agar rakjat Tani tidak mendjerumus kearah pauperisme atau kemiskinan jang fatal.
6. Landreform meletakkan dasar² baru untuk mengubah struktur ekonomi agraria mendjadi struktur ekonomi, jang berdasarkan perkembangan industri dan agraris jang seimbang, dan dengan demikian diletakkan djuga salah satu sendi bagi masjarakat sosialis Indonesia.
7. Djuga Landreform disini menudju ke penggunaan tanah jang berentjana (land-use-planning), sehingga dapat ditjapai efficiency jang sebesar-besarnja. Pemborosan tanah dengan roofbouw, menterlantarkan tanah, begitu djuga penanaman berbagai djenis tanaman desak-mendesak jang merugikan Negara dan kepentingan umum dapat ditjegah.
Perkebunan besar jang pada waktu jang lampau selalu mendesak pertanian rakjat, dua-duanja dalam U.U. Pokok Agraria diberikan tempat jang sedjadjar dan mempunjai
fungsi saling mengisi kekurangan² dan saling memperkuat, sehingga sebagai keseluruhan merupakan usaha jang di integrasikan.
10
