saja tidak begitu banjak dikenal orang. Saja baru satu tahun bertugas disini dan djarang pula menampakkan diri dimuka umum. Tadi saja masuk melalui ruangan dan kalau saja tidak salah lihat diruangan makan tampak Inspektur Sutter sedang bertjakap² dengan beberapa rekannja”.
„Mylord”, tukas Lynch tiba². „Saja sangat girang tuan telah sudi datang disini. Barangkali sadja sudah ada perintah² jang saja harus lakukan dengan segera?”
Lord Benton menggelengkan kepalanja. „Tidak, saat ini belum, saja hanja ingin menjatakan kegembiraan saja akan kedatangan tuan dan maaf kalau saja katakan pula, bahwa djanganlah sekali-kali menganggap remeh pekerdjaan ini”.
„Baiklah Mylord, saja akan tjukup berhati-hati”.
Tapi Lord Benton seperti masih ragu.
„Tuan Lynch, terusterang sadja saja katakan ada anda, bahwa saja betul² gelisah. Dan inilah pula sebabnja sampai saja minta bantuan London. Mungkin anda tahu, dulu di Trinidad sini sedikit sekali terdjadi kedjahatan². Tapi achir² ini keadaan berobah. Dan lebih tjelaka lagi karena pulisi setempat seolah-olah tidak mampu menghadapi peristiwa² ini, terutama hal² jang mendjadi-djadj sedjak enam bulan belakangan ini, jaitu kedjahatan² jang erat sangkutpautnja dengan perdagangan tjandu. Tidaklah berlebihan kalau saja katakan bahwa pendjahat² ini dikendalikan oleh organisasi jang kuat dan rapih. Djadi, inilah tugas tuan terutama, karena tindakan² jang ditempuh fihak pulisi tidak berhasil sama sekali”.
Lynch mendengarkan kata² Gubernur itu dengan sungguh², kemudian katanja :
„Hal itu bagi saja tidak begitn mengherankan”.
„Mengapa?” tanja Lord Benton kaget.
Karena tjandu adalah satu-satunja perdagangan jang untungnja bisa berlipat-ganda”, djawab Lynch. „Dan pendjahat² jang kajaraja biasanja sangat berkuasa hampir dalam segala lapangan”.
„Ja, begitulah memang. Dan disamping itu, apakah tuan sudah pernah dengar tentang Sir Egbert Bronson?”
Lynch menggeleng. „Belum, belum pernah saja dengar Mylord”.
18