4
Apalagi sebab njonja barones Danglars jang tjakep bisa meriasin diri lajanin sekalian marika itoe dengan manis bahasa serta tida marah, kaloe orang-orang moeda adjak memaen padanja.
Hata maka di tjeriterakenlah pada soewatoe ma- lem di boelan September 1837, astananja barones di terangin seperti pesta besar. Sekalian garderee- garderee pada penoeh dengan tetamoe orang-orang besar-besar dan hartawan.
Maka berkatalah njonja Danglars pada toewan Beauchamp: Ja, Allah! kaloe akoe liat toewan poenja moeka, maka hiba sanget akoe poenja ati, sebab akoe dengar kabar, jang toewan tida beroentoeng dalem pemaenan; koetika minggoe jang soedah, toe- wan kalah banjak sekali, hingga akoe mengkoewa- tirken sanget, toewan barangkali berboewat apa'apa jang membikin binasa pada diri toewankoe.
Tida sekali'kali njonja, itoe kliroe betoel dan tida baik boewat njonja aken memikir, jang akoe ini ma- en dengen ingetan boewat menang sadja dan adatkoe poen tiada sebagimana di sangkaken oleh njonja, akoe tika memikirin apa jang akoe soedah kala maen. Ja, betoel sebagimana toewan poenja bitjara, tetapi akoe tida tjaboet kombali perkata'ankoe, jang aer moeka toewankoe seperti orang jang menjesel, jang tida senang ati. Aken meloepa-in fikiian toewan jang koesoet, baiklah toewan tjerita-in kabar apa apa jang toewan taoe, djaditidalah toewan terlaloe ingat jang soedah-soedah.
Ach, akoe rasa jang toewan Lucien Debraij ada lebi banjak kabar boewat njonja dari pada akoe.
O! dia itoe akoe tida maoe ganggoe, kaloe dia lagi memikirin apa-apa. Djangan-djangan nanti dia
