Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan.pdf/489

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1050 —


di sini, itoe sadja tjoekoep bagi akoe sa-orang renda menanggoeng Tjianswe ampoenja boedi."

,,Siapa kau poenja madjikan?" menanja Kioe Tjianswe jang lantas mengarti, ia ada dihadepken oleh doea boedjang jang setia dan djoedjoer.

„Akoe poenja madjikan tjoema satoe-satoenja, jaitoe: Tin Kok Ong Ko Teng Tjan. „Sedeng kata begiloe, The Koen dan istrinja laloe menangis tersedoe-sedoe, kamoedian sasoeda toempaken banjak aer mata, dengen djelas ia toetoerken dari awal sampe diachir ia poenja maksoed dateng sampe di Leng Lam.

,,Kau semoea orang soeda denger,,,begitoe Kioe Tjianswe kata pada sekalian penggawenja jang ada di sitoe: „Ini doea laki istri boedjang dari familie Ko, ada penggawe djoedjoer dan setia, hingga siapa poen harees membri poedjian padanja."

Seabisnja kata begitoe ini pembesar teroesken bitjaranja pada The Koen: „Kau poenja madjikan memang akoe soeda taoe ada pembesar jang berdjasa pada negri, maka sedari sampe di sini akoe pakerdjaken padanja di gredja Sam Hian Bio, sekali-kali tiada disamaken dan dibikin seperti orang perantean. Sekarang kau djangan menampik lagi, itoe sariboe tail perak kau moesti trima, laen dari itoe akoe kasi satoe roema boeat kau tinggal."