Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan.pdf/483

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1044 —

anak lelaki—tapi soeda bertempat begitoe besar dalem hati ajah dan iboenja, jang sajang ini anak melebiken dari segala apa.

Pada satoe hari, jaitoe di harian pesta Touw Bong, dengen perkenan ajah-iboenja ini nona ketjil di doekoeng ka atas loteng kota oleh baboenja, djoega dibantoe oleh sepoeloe oppas pendjaga, boeat menonton pesta keramean terseboet.

Adapoen jang di seboet pesta Touw Bong, jaitoe ada soeatoe tanda peringetan koetika Tjoe Kat Liang (Kong Beng) memaloemken prang dan soeda dapet tangkep Beng Hek poelang ka kota Tjoe Kat Shia. Koetika itoe Kong Beng telah bikin sembajang besar di pinggir soengei Louw Kang, boeat njataken doeka tjita pada panglima dan soldadoe jang telah mati dalem itoe peprangan. Begitoelah sedari itoe tempo tiap-tiap taon di itoe hari, pembesar negri dan rahajat di sana teleh bikin itoe tanda peringetan.

Pesta terseboet saban-saban telah berdjalan rame begitoe djoega telah terdjadi pada itoe hari. Medja-medja jang penoe dengen barang makanan dan sengadja di sediaken boeat pembesar-pembesar negri makan minoem, seanteronja soeda di hadiri oleh sekalian pembesar dan orang-orang jang ternama, sedeng Kioe Tjianswe djoega ada toeroet hadlir sama itoe sekalian orang banjak.