Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan.pdf/401

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 962 —

jang sakean lama akoe boeat kangenan.“ kata ia poela. „Sasoenggoenja hal ini moesti dibilang satoe kedjadian jang mengheranken, kerna tiada didoega dan dinjana boleh bertemoe disini.“

Bilah ditilik apa jang ada dipikir oleh ini nona, adalah njala bagi kita, bahoea roepanja ia soeda lama ada menaro tjinta pada itoe djedjaka, jang lantaran tjakepnja, panteslah kaloe dirinja dapet perindaän dari golongan orang-orang prempoean. Aken tetapi, sebab liat jang dirinja itoe orang moeda sedeng ada menghadepin bahaja, samentara pikirannja poen tentoe merasa bingoeng, maka ia tiada brani sembarangan menjatekane ia poenja pengrasaän jang terkandoeng di dalem hatinja, katjoeali bikin pertanjaän orang poenja she dan nama, serta tanja djoega lantaran oeroesan begimana maka boleh tersangkoet sama orang politie dan laen laen pertanjaän jang sepantesnja.

Ornag moeda kita bermoela tiada maoe bertjeritas apa apa, tegesnja ia maoe pegang resia oeroesan jang terdjadi atas dirinja, tpai sebab liat kelakoeannja itoe nona roema begitoe baek, lagi di dalem ini kasoesaän ia soeda berboeat satoe pertoeloengan. maka meninget itoe semoea ia dapet pikiran, djelekj sekali bila ia tiada bri penjaoetan sebagimana patoetnja. Begitoe djoega ia lantas toetoerken hal ichwal satoe persatoe dengen tiada satoe perkara jang tiada dibri taoe.