Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan.pdf/398

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 959 —

kaloear kombali, dengen tjara begitoe nisijaja dirinja ia berdoea djadi slamet.

Kahendak ini seeda lantas dibertaoeken pada In Liong jang tiada bisa berboeat laen dari pada menoeroet sadja. Sigra doea orang ini toeroen dari atas koeda, toentoen itoe binatang menghamperi pintoe kebon dan rapetin kombali sasoeda ada di dalem pekarangan; koedanja lantas ditambat pada tjabang poehoen tempat jang glap, dan di sitoe djoega ini doea orang bersemboeni.

„Ah, tjilaka betoel!” kata Tjo Kongtjoe dengen kaget, tapi swaranja ampir tiada terdenger. „Itoe roepanja ada orang lagi mendatengin!”

Bener djoega dari djoeroesan roema ada mendalengin doea orang, jang satelah dateng deket njatalah ada orang prempoean. Satoe djalan di blakang dan jang laen djalan di depan bawa tampoe penerangan. Tjo Kongtjoe koetik badannja In Liong, seraja membri tanda ia ini djangan brisik.

Tapi apa maoe itoe orang jang djalan doeloean koenjoeng-koenjoeng merandek dan sembari angkat lampoenja jang ditjorongin ka depan sembari kata: „He, itoe siapa poenja koeda ditjangtjang di sitoe!”

„Djoega itoe di bawa poehoen roepanja seperti orang!” kata itoe nona jang djalan di sebla blakang. Sembari kata begitoe dengen tiada takoet--