Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan.pdf/2

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 561 —

—„Dan apa Djinio tiada menoedoeh Siapa-siapa berhoeboeng sama itoe pentjoerian jang gaib."

—„Tida. là tjoema menangis sadja."

Ko Siotjia berpikir sasaät lamanja, kamoedian sigra djoega ia berkata lagi:

„Apa sekarang Tjhioe Goat masi ada disini?"

„Astaga! kata itoe iboe dengen swara heran masalah sampe ini hari kau masi belon taoe telah terdjadi perkara apa dengen Tjhioe Goat itoe?"

—„Soenggoe akoe tida taoe, iboekoe. Telah terdjadi perkara apatah dengen dia itoe?"

—„Telah terdjadi apa? la poen telah anjoetin diri saharian sama-sama kau poenja Djinio!"

Ko Siotjia mengaloearken treakan kaget, hingga soempit jang ia pegang terlepas dari tangannja.

„Ach, itoelah satoe perkara jang akoe tida doega sama sekali!" kata itoe nona sambil mengela napas. „Tjhioe Goat soeda meninggal! dan meninggal dengen bawa djoega itoe resia besar ka lobang koeboer. Sekarang melaenken tinggal itoe prampoean toea, atas siapa akoe boleh oesoet ini perkara Maka

Ko Teng Tjan

36.