Lompat ke isi

Halaman:Tjempaka Merah.pdf/88

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Bahu Manuel menerdjang pintu sekuat-kuatnja, dan terbuka dengan kekerasan.

Pistol sudah bersedia saja letupkan, tetapi, apa jang ada disana? Seorang wanita Tiong Hoa berdiri dengan browning ditangannja. Dibawahnja terlentang Han Ping Lok!

Haris, kommissaris Dahlan, saja dan Manuel serta dua orang inspektur jang baru datang ketempat itu saling berpandangan. Wanita jang memegang browning itu melelehkan airmatanja.

„Serahkan browning itu pada kami, nona!" kata Haris lemah lembut.

Browning diangkat oleh wanita itu, saja sudah bersedia untuk menembak barangkali perlu. Tetapi browning dilemparkan kelantai.

Haris mendekati wanita jang masih berdiri dengan airmata meleleh itu.

Browningnja diambil oleh seorang inspektur.

Dia masih muda, saja kira. Kalau tak salah usianja disekitar 25 tahun. Rambutnja ikal dan dipotong pandak². Mukanja bisa disebut sempurna, karena ketjantikannja.

Oleh Haris dipegang tangannja dan diadjak duduk.

Sepuluh menit kami masing2 berdiamkan diri. Beberapa tukang potret dari kepolisian memotret letak² majat Han Ping Lok jang terkapar dan mengeluarkan darah pada kepala bagian belakang. Peluru browning itu jang menembus kepala Han.

Setelah semua beres, artinja majat Han telah diangkut dengan ambulance, Haris duduk disebelah wanita itu. Kommissaris Dahlan duduk dibagian lain, sedang saja, Manuel dan seorang inspektur berdiri sadja.

„Tjoba tjeritakan pada kami, nona, mengapa nona tembak orang itu ?"

Dia terisak-isak sebentar.

Kemudian djawabnja saju:

„Saja njonja, tuan! Njonja Han!"

Kami semua terkedjut. Saja sendiri tak mengira bahwa Han Ping Lok, seorang bandit besar itu mempunjai isteri jang begitu tjantik.

88