Lompat ke isi

Halaman:Tjempaka Merah.pdf/52

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

,,Renny, siapa orang jang dikamar mandi itu?"

,,Oh, lupa aku! Tutup dulu pintu itu, nanti aku bertjerita!"

Segera pintu saja tutup dan saja kuntji dari dalam. Kemudian saja duduk disebelah Renny, pada korsi toilet. Didepan kami tampak tjermin.

Mulailah Renny bertjerita dengan suara setengah berbisik.

,,Ketika aku keluar dulu, tiba² disergap orang. Dua orang, Niko! Kemudian muntjul pula dua orang memukul engkau. Sudah itu aku dibawa kekamar sebelah. Mereka bertopeng, djadi tidak kukenal. Salah seorang berkata padaku: Ini hanja peringatan sadja, nona! Djangan mentjeritakan apa² pada polisi tentang jang nona ketahui ! Dan polisi jang menanjai nona itu tidak akan kembali keasalnja! Dia tidak akan kembali! Nona harus tidak tahu apa² jang terdjadi dengannja,dan apa jang didapat polisi itu lenjap kedasar laut ! Niko! Jang dimaksud polisi ialah engkau. Hendak kukatakan pada mereka bahwa engkau bukan dari polisi, tetapi mereka sudah meninggalkan aku dengan antjaman dan dengan djandji bahwa aku disanggupi kepalanja untuk pergi dari Indonesia.

Pikiran saja mulai bekerdja.

,,Kalau mereka berkata bahwa engkau tidak boleh berkata apa² tentang jang kau ketahui, mestinja engkau mempunjai rahasia. Bukankah begitu?"

Renny menundukkan kepalanja.

,,Renny, keselamatan djiwamu, djiwa kekasihmu, dan djiwaku serta keamanan kota ini terletak pada pengakuanmu! Aku sanggup untuk melindungi namamu!"

Entah darimana datang kesanggupan jang keluar dari mulut saja itu, tetapi udjudnja telah keluar dengan tidak saja sadari.

Renny masih berdiamkan diri. Dipandanginja saja tenang², hingga menggeletar sedikit djantung saja oleh pandangnja itu.

,,Niko!" katanja dengan saju: „Aku pernah berkenalan dengan seorang bernama Jansen, anak Menado berbapa Belanda. Dia pernah berkata bahwa melindungi aku, tetapi sajanglah bagi dia, karena engkau dan Mr. Haris sudah melindungi aku djuga!"

52